FPI Dukung Rencana Ahok Gusur Bisnis Maksiat di Kalijodo
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, selama ini terkenal dengan "bisnis esek-esek" dan sulit diberantas. Itulah sebabnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bertekad segera menertibkannya dengan melibatkan aparat TNI dan Polri.
Hal tersebut mendapat respons positif dari Front Pembela Islam (FPI) Jakarta. Sekjen Dewan Syuro DPD FPI Jakarta, Habib Novel Bamukmin, mendukung rencana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama terkait pembongkaran Kalijodo.
"Bagus. Biar saja tangan Ahok dulu yang berantas tempat pelacuran kelas rendahan itu," kata Novel saat dihubungi wartawan pada Jumat 12 Februari 2016.
Novel juga mengingatkan Ahok agar tuntas membongkar kawasan lokalisasi yang sudah cukup lama itu.
"Nah sekarang biar Ahok dulu yang bongkar. Tapi ingat, jangan sampai habis itu dia malah bikin prostitusi resmi, yang pelacurnya pakai sertifikat segala. Nanti FPI yang bakal turun tangan," ucap dia.
Meski mendukung pebertiban Kalijodo, FPI meminta warga Jakarta tidak dengan mudah percaya terhadap langkah- langkah kerja Gubernur, karena bisa jadi hal tersebut hanyalah pencitraan.
"Tapi ini jelas kental dengan nuansa politik. Apalagi Ahok 2017 bakal mencalonkan diri sebagai gubernur lagi. Segala macam cara bisa dia lakukan," ujarnya.
Novel melanjutkan, jika nanti Ahok terpilih menjadi gubernur DKI, maka semuanya akan berbanding terbalik. Apa yang dilakukan di tahun politik ini tidak akan terjadi jika dirinya nanti kembali terpilih menjadi gubernur.
"Akan berbalik 180 derajat jika Ahok terpilih jadi gubernur lagi. Makanya, masyarakat harus berhati-hati terhadap pencitraan seperti itu," katanya.
Meskipun tidak menyukai Ahok, namun Novel tetap memberikan respon positif soal penertiban Kalijodo.
"Tapi ambil yang baiknya saja ( program kerja Ahok). Buang yang mudharatnya. Toh itu pakai duit APBD bukan pakai duit Ahok juga kan," kata dia.
Baca juga:
(ren)