Polisi Pastikan Begeng Bunuh Bocah SD dengan Dibekap Bantal

Bocah SD di Depok yang diculik ditemukan tewas
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Kombes Pol Dwiyono, memastikan bocah SD korban penculikan yang disekap di Lubang Buaya, Jakarta Timur tewas karena mengalami pendarahan di jantung.

Menurut Dwiyono, kepastian itu didapatkan dari hasil autopsi terhadap jenazah Jamaluddin di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

"Perlu kami sampaikan, korban mengalami luka pada bibir, luka memar dalam dan luar. Kemudian memar di hidung dan memar di punggung balakang. Korban juga mengalami pendarahan di seputaran jantung dan liver serta pembuluh darah, mirip dengan pembekapan. Ini juga didukung keterangan tersangka sendiri, yang mengaku membunuh dengan cara membekap dengan bantal," kata Dwiyono, Rabu, 11 Februari 2016.

Sementara itu, berdasarkan hasil penyelidikan penyidik Polres Kota Depok, penculikan dan pembunuhan yang dilakukan Juniar Arifin dilatarbelakangi motif ekonomi.

"Tersangka akan melangsungkan pernikahan sekitar sebulan lagi, yang bersangkutan butuh biaya besar sekitar Rp250 juta. Karena tidak punya uang, sehingga terlintas untuk menculik korban dengan harapan mendapat uang cepat," katanya.

Seperti diketahui, jasad korban ditemukan di dalam kamar mandi rumah Begeng di Lubang Buaya, Jakarta Timur dalam kondisi tangan terikat ke belakang dengan menggunakan lakban berwarna hitam.

Atas perbuatannya, Begeng bakal dijerat dengan ancaman pasal 340 tentang pembunuhan berencana dan Undang-undang Perlindungan Anak yang ancamannya seumur hidup. (ase)

Kali Ciliwung Depok Heboh Lagi Temuan Mayat