Kronologi Pembunuhan Sadis Pria Terikat di Cakung
- VIVA.co.id/Bayu Yanuar Nugraha
VIVA.co.id – Kasus pembunuhan terhadap Dedy Widyanarko (23 tahun) yang jasadnya diikat dan dibuang di Cakung, Jakarta Timur, sudah berhasil diungkap Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur. Ketiga tersangka yang melakukan pembunuhan tersebut atas nama PS (28), AC (28), dan AE (23) dibekuk petugas pada Rabu 10 Februari 2016.
Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris Besar Nasriadi, membeberkan kronologis pembunuhan sadis yang dilakukan oleh ketiga pelaku. Menurut Nasriadi, kejadian bermula saat korban memasang iklan penjualan mobilnya di situs jual beli online.
"Pelaku PS kemudian menghubungi korban, bilang ingin beli mobil, kemudian mereka janjian ketemuan di daerah Kalideres, Jakarta Barat," kata Nasriadi kepada VIVA.co.id.
Ketika berada di tengah jalan untuk tes drive, AE, salah satu pelaku yang berperan sebagai eksekutor, kemudian mencekik korban. Mendapat perlakuan seperti itu, korban melakukan perlawanan. Kemudian PS memberhentikan mobil di pinggir jalan dan ikut mengeksekusi korban
"Melihat korban melawan, tersangka membabi buta menghajar muka korban dengan kunci inggris sampai muka korban hancur dan kepala korban bonyok sampai akhirnya korban tewas," ujarnya
Setelah korban tewas, lanjut Nasriadi, di sanalah satu tersangka atas nama AC alias Gareng berperan. Dia membantu pelaku membuang mayat korban di jalan inspeksi Cakung, Grand Cakung Barat, Jakarta Timur.
"Setelah melakukan perbuatannya, pelaku itu melarikan diri hingga ke Jawa Tengah dan akhirnya kami berhasil membekuk ketiganya," ucap dia.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi mendapatkan titik terang dari keponakan korban PG, yang pada saat itu diajak korban untuk menemani saat bertemu ketiga pelaku.
"Sebenarnya, pada saat ketemuan dengan pelaku, korban ditemani oleh keponakannya PG. Pada saat melakukan tes drive, PG tidak diajak ikut serta dan akhirnya PG pulang ke rumah karena korban tak balik-balik, dari sanalah kami dapat mengungkap ini," kata dia. (one)