15 Tahun Mengabdi, Gaji Guru Honorer Ini Hanya Rp550 Ribu

Ribuan guru honorer menggelar unjuk rasa di Istana Negara
Sumber :
  • Foe Peace Simbolon/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Tumini (48) mengaku harus menjual bensin eceran lantaran penghasilannya sebagai seorang guru honorer sangat minim. Dia mengaku, penghasilannya sebagai seorang guru honorer hanya Rp550 ribu per bulan.

Selawat Iringi Perjalanan Demo 4 November ke Istana Negara

Padahal, dia telah mengabdi selama 15 tahun. Pendapatan tersebut tidak mampu menutupi kebutuhan pokok hariannya.

"Saya sudah menjadi guru selama 15 tahun, ngajar kelas satu SD tapi sampai sekarang belum juga jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)," ujarnya di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Februari 2016.

Dengan berjualan bensin, dia mendapat tambahan penghasilan. "Paling banyak Rp50 ribu seharinya keuntungan jual bensin," katanya.

Lantaran belum diangkat jadi PNS itu, dia lantas ikut turun dalam unjuk rasa yang diikuti lebih dari 20 ribu pegawai honorer, hari ini.

Dia berharap agar pemerintah dapat segera mengangkat guru-guru honorer menjadi PNS supaya bisa hidup sejahtera.