Sembilan Balita Meninggal akibat Demam Berdarah di Bekasi

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id - Sembilan anak berusia di bawah lima tahun (balita) meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kasus kematian karena wabah penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti itu hanya selama periode Januari-Februari 2016.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat 626 kasus DBD sepanjang 2015 dan Januari-Februari 2016. Ada tiga daerah endemik DBD di Bekasi, yakni Kecamatan Setu, Kecamatan Cikarang Barat, dan Kecamatan Cibitung. Ditemukan 33 kasus DBD di Kecamatan Setu, 28 kasus di Kecamatan Cikarang Barat, dan 21 kasus di Kecamatan Cibitung.

"Jumlah di ketiga daerah itu cukup tajam peningkatannya pada bulan ini (Februari 2016),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Ari Muharmansyah Boestari, kepada wartawan pada Jumat, 5 Februari 2016.

Dia mengakui bahwa masih banyak orangtua yang minim pengetahuan tentang DBD sehingga cenderung abai terhadap ancaman penyakit itu. Sebagian balita yang terserang DBD dirawat di rumah sakit atau puskesmas setelah cukup parah dan kemudian tak tertolong.

Jangan Selalu Artikan Muntah Darah Sebagai Gejala DBD
Sejauh ini, kata Ari, para orang tua hanya menganggap demam yang dialami anak-anaknya hanya demam biasa. Padahal, demam itu bisa membuat si anak meninggal dunia. "Mereka (orang tua) selalu menganggap remeh penyakit DBD," ujarnya.

15 Orang Meninggal Dunia, Tangerang KLB Demam Berdarah
Dinas Kesehatan terus menyosialisasikan upaya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah atau mengurangi risiko penyebaran DBD di tiap-tiap daerah. "Karena hanya memberantas sarang nyamuk yang bisa dilakukan untuk pencegahannya," kata Ari.
Nyamuk aedes aegypti

Makanan Ampuh Tingkatkan Trombosit saat Terkena DBD

Tingkat trombosit turun secara drastis pada penderita DBD.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016