Ahok Tak Mau Lagi Lihat Angkot di Jakarta

Penumpang berjalan di antara deretan mikrolet di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
Organda Tak Perduli Uber dan Grab Ikutan Turunkan Tarif
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan angkutan umum berjenis angkutan kota (angkot) atau mikrolet sudah tidak layak lagi ada di Ibu Kota.

Angkutan umum berupa mobil pribadi yang dimodifikasi untuk dapat mengangkut banyak penumpang itu disarankan hanya beroperasi di daerah pinggiran Jakarta.

Ribuan Sopir Angkot Depok Ditilang karena Tak Sopan

"Saya tidak mau lagi lihat angkot di Jakarta," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Rabu 3 Februari 2016.

Ahok menyarankan para pengusaha angkot mengganti armada mereka dengan bus sedang. Para pengusaha kemudian bisa berkontrak dengan PT. Transportasi Jakarta untuk mengoperasikan armada mereka menjadi angkutan pengumpan (feeder) untuk TransJakarta.

Angkot Gaul: Lantai Keramik, CCTV hingga Home Theater

Ahok mengatakan bila bersikeras ingin mengoperasikan angkot, para pengusaha mau tak mau harus mengganti bahan bakar mereka dengan Bahan Bakar Gas (BBG). Hal itu terkait usulannya agar Pertamina menghapus premium di wilayah Jakarta.

Selain itu Ahok yakin pengusaha angkot tidak akan mampu lagi bersaing dengan angkutan umum yang dioperasikan pemerintah. TransJakarta katanya, akan terus memperluas layanannya.

Satu-satunya jalan bagi para pengusaha untuk tetap bisa berbisnis transportasi di Jakarta adalah dengan mengganti armadanya dengan bus sedang dan berkontrak dengan TransJakarta.

"TransJakarta kita mau operasikan 24 jam. Dengan tarif Rp3.500 ke mana pun, bus kita juga hampir gratis sebetulnya. Anda (pengusaha angkot) enggak akan menang melawan kita," ujar Ahok. (ren)

Tata Motors memamerkan kendaraan Angkutan Perkotaan (Angkot) Super ACE

Gunakan Diesel, Angkot Tata Motors Jauh Lebih Irit

Angkot Tata Motors mulai dari Rp125 juta hingga 135 juta.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2016