Jelang Puncak Musim Hujan, 21 Rumah Pompa di Jakarta Rusak

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Sebanyak 21 rumah pompa yang ada di Jakarta tak bisa berfungsi optimal menjelang datangnya puncak musim penghujan, dan musim banjir pada 2016.

Kepala Dinas Tata Air DKI, Teguh Hendrawan, mengatakan, mesin pompa kurang dirawat dan dipelihara. Karena, selama delapan bulan sebelum periode musim penghujan lalu, mesin tidak pernah dinyalakan.

Akibatnya, saat musim penghujan datang dan limpahan air meninggi, sampah yang terbawa aliran air menumpuk di saluran dan memperparah kerusakan.

"Yang namanya mesin pompa, kalau hanya aktif empat bulan dalam setahun, ya tidak terawat dan terpelihara," ujar Teguh di Balai Kota DKI, Senin, 1 Februari 2016.
Cara Mencegah Korsleting Listrik Saat Banjir

Teguh mengatakan, mesin pompa yang rusak kebanyakan berada di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara. Dinas Tata Air memiliki kebiasaan untuk hanya menganggarkan biaya perawatan pada saat mesin akan digunakan, yaitu pada musim penghujan.
Hadapi Banjir, Polda Metro Jaya Siagakan 12 Ambulans

Padahal, Teguh mengatakan, Dinas Tata Air seharusnya berkontrak dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mesin pompa untuk melakukan perawatan secara berkala.
Cara Unik BPPT Tangkal Banjir di Jakarta

Di bawah kepemimpinannya, Teguh memastikan Dinas Tata Air tak akan memberi perawatan mesin, hanya saat akan digunakan. Namun, Teguh menjelaskan, karena masa penggunaan APBD DKI tahun 2016 telah berjalan, perubahan mekanisme tidak bisa dilakukan.

Teguh berjanji memasukkan anggaran kontrak ATPM dan perawatan rutin pada anggaran perubahan nanti.

Sementara itu, untuk menyambut datangnya puncak musim penghujan, Dinas Tata Air akan menggunakan mata anggaran tak terduga di APBD, yang biasa disebut sebagai anggaran gelondongan, untuk melakukan perbaikan.

"Karena ada anggaran gelondongan, kita bisa tentukan skala prioritas untuk penanganan masalah khusus," ujar Teguh.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya