Warga Tak Mau Mengalah Berlalu Lintas, Ini Solusi Ahok
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menganggap warga Ibu Kota tak pernah mau mengalah dalam urusan berlalu lintas. Di perempatan jalan misalnya, warga berebut untuk berada di posisi terdepan. Hal itu agar saat lampu hijau menyala, mereka bisa menjadi kendaraan pertama yang melaju tanpa hambatan.
"Orang Jakarta memang begini. Pas macet pun kita enggak mau kalah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 1 Februari 2016.
Menurut Ahok, tindakan seperti itu tentu menghambat lalu lintas. Pada layanan bus TransJakarta Koridor I, misalnya. Saat berada di Bundaran HI, bus yang tengah mengarah ke Blok M terkadang terhambat lajunya. Sebab, mobil atau sepeda motor yang hendak menuju ke Jalan Sutan Syahrir, menunggu lampu hijau dengan posisi yang terlalu di depan.
Akibatnya, bus TransJakarta tak bisa melaju lancar karena harus menghindari bersenggolan dengan kendaraan lain.
"TransJakarta Koridor I (dari arah Harmoni) itu biasanya lancar banget, eh sampai Bunderan HI dia setop," ujar Ahok.
Hal tersebut, kata Ahok, bisa dihentikan dengan memasang Yellow Box Junction (YBJ) di setiap persimpangan jalan yang ada di Jakarta. Saat ini, YBJ baru ada di beberapa lokasi persimpangan jalan di Jakarta, antara lain di simpang Sarinah, Pancoran, Pusat Grosir Cililitan (PGC) dan Atma Jaya Pluit.
Pengguna jalan dilarang melaju selama area YBJ yang berbentuk kotak masih diisi kendaraan. Pelanggar, seperti diatur Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, terancam dikenai hukuman pidana dua bulan kurungan atau denda Rp500 ribu.
"Saya suruh semua simpang dicat yellow box. Berarti selama masih ada kendaraan di sana, kamu (pengguna jalan) enggak boleh nginjek. Kalau kamu kedapatan diam, ya akan kami tilang," ujar Ahok.
(ren)