Wagub Djarot: Tunanetra Bukan untuk Dikasihani

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat usai acara Parade Tongkat Putih di Silang Monas Barat, Jakarta, Minggu (31/01/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id –  Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan ada yang salah soal paradigma masyarakat terhadap para penyandang disabilitas. Menurut Djarot, mereka bukan obyek untuk dikasihani, melainkan sebagai subyek pembangungan.

"Mohon maaf, ada yang salah kaprah dengan cara berpikir kita semua. Sering kali kita menganggap tunanetra itu obyek yang perlu dikasihani dan masalah sosial. Kita harus ubah secara mendasar, bahwa tunanetra adalah subyek pembangunan, bukan dikasihani," ujar Djarot di acara Parade Tongkat Putih di Silang Monas Barat, Jakarta, Minggu 31 Januari 2016.
 
Djarot pun menanggapi dari soal kurangnya perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas yang disampaikan oleh Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni). Dikatakan Djarot, penyandang disabilitas sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
 
"Mereka harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik. Oleh sebab itu, tunanetra ini bukan promotif tapi preventif," ungkap dia.
 
Djarot pun menyatakan dukungan untuk pencegahan dini mengenai tunanetra ini. Ia akan memetakan daerah-daerah yang rawan akan terkena kebutaan, baik yang bersifat sementara atau kebutaan secara total.
Viral Dua Penyandang Disabilitas Ukir Prestasi, Lolos Rekrutmen Calon Anggota Polri Jalur SIPSS
 
"Biasanya faktor kemiskinan dan ketidaktahuan masyarakat soal kesehatan ini bisa terjadi. Kalau ada tetangga atau saudara yang mengalami katarak, segera sampaikan kepada kita. Periksa matanya sebagai pencegahan dini dari kebutaan total," tutur Djarot.
Viral, PSK Di-booking Penyandang Disabilitas Setiap Minggu: Nerima Apa Adanya
Elmi Sumarni Ismau Sukses Ubah Stigma Negatif terhadap Penyandang Disabilitas

Elmi Sumarni Ismau dan GARAMIN NTT Sukses Ubah Stigma Negatif terhadap Penyandang DisabilItas

Elmi Sumarni Ismau bersama lima temannya, termasuk lima orang penyandang disabilitas, mendirikan Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas untuk Inklusi (GARAMIN) NTT.

img_title
VIVA.co.id
23 Oktober 2024