Ahok: Haji Lulung, Lu Dengerin
- Danar Dono/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pengungkapan dugaan korupsi dalam pengadaan perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) yang ia lakukan bukanlah pencitraan.
Sebelumnya, usai persidangan pada Kamis kemarin, 28 Januari 2016, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana mengatakan, diungkapnya kasus korupsi UPS oleh Ahok, sapaan akrab Basuki, hanya cara Ahok untuk mendapatkan pencitraan seolah-olah membersihkan Pemerintah Provinsi DKI dari tindakan korupsi.
"Lulung, lu dengerin," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 29 Januari 2016.
Ahok mengatakan, Lulung yang sering menjadi seteru politiknya, menuding dirinya terlibat hanya sebagai senjata politik untuk menjatuhkannya.
Ahok mengatakan, Lulung merupakan seorang politisi yang tidak terlalu mengerti tentang unsur teknis pemerintahan. Hal itu terbukti dari salahnya beberapa pernyataan politisi PPP itu kepada media, atau saat memberi kesaksian di pengadilan, tentang runutan pengadaan perangkat UPS.
Maka dari itu, segala pernyataan Lulung tentang pengadaan UPS, apalagi yang bernada menyerangnya sebagai pimpinan tertinggi di pemerintahan, tidak perlu ditanggapi secara serius.
"Lulung itu kasihan lama jadi (anggota) DPRD. Banyak argumen yang menunjukkan dia enggak ngerti," ujar Ahok.
Lulung memberi kesaksian di pengadilan terkait bekas jabatannya sebagai Koordinator Komisi E DPRD DKI tahun 2012 - 2014. Komisi E adalah komisi yang menyetujui dimasukannya anggaran pengadaan UPS oleh Dinas Pendidikan DKI pada saat penyusunan APBD Perubahan DKI tahun 2014.
Lulung sendiri menganggap pengungkapan kasus UPS oleh Ahok adalah pencitraan karena menurutnya, selain kasus korupsi UPS, masih banyak kasus korupsi anggaran di lingkungan DKI yang tidak diniatkan untuk diungkap.
Baca juga: