Menyibak Hilangnya Mahasiswa UI Selama 15 Hari
- VIVA.co.id / Muhammad Hary Fauzan (Bekasi)
VIVA.co.id - Mahasiswa Universitas Indonesia, Nadil Muhammad Dzakir (20) yang sempat hilang beberapa hari, akhirnya kembali ke rumahnya yang berada di Perumahan Bekasi Timur Permai  Desa Setia Mekar Tambun Selatan Kabupaten Bekasi
Kepala Unit Reskrim Polsek Tambun, Ajun Komisaris Polisi Eko Rudianto mengaku, belum mengetahui dengan pasti penyebab perginya mahasiswa jurusan Fisika semester 1 tersebut. Pasalnya, belum ada pemeriksaan terhadapnya.
"Kami belum periksa, karena kondisinya tak stabil dan nampak kosong pikirannya," kata Eko pada VIVA.co.id.
Namun demikian, kata Eko, informasi yang diterima pihaknya dari orangtuanya, alasan pergi dari rumah karena ada faktor kesalahpahaman antara dia dan orangtua sebelum kabur dari rumah tersebut.
"Ada salah paham antara Nadil dan ayahnya di hari kepergiannya dari rumah saat hari dia pergi. Artinya, ada pandangan berbeda antara ayahnya dan Nadil," ujarnya.
Diakui Eko, saat Nadil pergi, ayahnya yang melihat kondisinya berubah dan sering murung di dalam kamar membuat khawatir sehingga memanggil ustaz agar memeriksa keadaan jiwanya.
"Jadi dianggap ada perubahan kepada anaknya. Saat itu ayahnya mau melakukan pengobatan secara agama, namun, karena menolak dengan alasan pergi solat Ashar Nadil kabur dari rumah," ucap dia.
Keterangan sementara yang dia dapat, kata Eko, orangtuanya mengetahui masalah yang dialami anaknya itu hingga membuat perubahan dirinya, lantaran ada ilmu pelajaran yang belum bisa dipecahkan olehnya terkait jurusan Fisika yang diambilnya.
"Dia jadi pendiam dan berubah karena masalah pelajaran atau rumus fisika tak dipecahkan, kemudian pergi dari rumah karena merasa tak terima dengan tindakan orangtua lantaran mau ruqyahnya," kata dia.
Lebih lanjut, polisi akan tetap meminta keterangan terhadapnya dalam waktu dekat seputar kepergiannya selama 15 hari dari rumah dan apa saja dan dimana dia tinggal. Eko pun memastikan tak ada kaitannya dengan kasus-kasus teroris ataupun kelompok radikal lainnya.
"Kita belum minta keterangan dia, jadi menunggu kondisi stabil. Namun keterangan sementara kata orangtuanya selama pergi hanya menggelandang dan tidak terkait kelompok-kelompok," ujar dia.
Orangtua bersyukur
Orangtua Nadil Muhammad Dzakir (20), Yasin (50) mengaku tak bisa berhenti mengucap syukur karena anak keduanya telah kembali. Meskipun sang anak belum bisa banyak diajak bicara olehnya karena takut membuatnya kembali pergi.
"Iya dia sudah pulang, dan saya bersyukur dengan kepulangannya Senin, 25 Januari 2016 sekitar jam 04.00. Namun Nadil belum bisa diajak bicara banyak," ujar Yasin.
Lebih lanjut, pihaknya juga belum dapat membawa anaknya itu ke Polsek Tambun untuk diperiksa. Karena dia belum bersedia dan enggan untuk ke kantor polisi.
"Sampai sekarang dia sedikit berbicara, diajak ke Polsek Tambun untuk dampingi saya mencabut laporan juga tak mau," ujar Yasin
Pasca kembalinya Nadil, diakui Yasin, pihak keluarga mulai meningkatkan kewaspadaannya terhadap Nadil. Bahkan orangtuanya, berencana membawa dia ke psikiater untuk menggali alasannya pergi tanpa kabar dari rumah.
"Sampai saat ini kami tidak tahu motivasi dia pergi, karena saat ditanya dia hanya diam. Dia hanya berbicara kalau mau makan atau salat," ucap Yasin.