Ini yang Bikin Anak-anak Masuk Komunitas Gay

Ilustrasi kelompok LGBT.
Sumber :
  • REUTERS/Cathal McNaughton

VIVA.co.id - Belakangan ini, publik dikejutkan dengan munculnya akun Twitter komunitas anak pencinta sesama jenis. Akun telah diikuti oleh ribuan orang yang sebagian besar di antaranya merupakan anak-anak.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan, munculnya akun tersebut merupakan hal yang perlu disikapi secara serius. Arist juga menilai, dalam kasus ini anak-anak hanyalah sebagai korban.

"Dalam hal ini, Komnas Perlindungan Anak melihat, anak-anak menjadi korban, tidak mungkin anak-anak dengan sendirinya melakukan melakukan hal tersebut," kata Arist saat dihubungi VIVA.co.id Selasa, 26 Januari 2016.

Arist juga mengatakan, munculnya akun tersebut ada peran orang dewasa yang mendalangi fenomena ini. Bahkan, Arist menilai di balik munculnya akun tersebut ada sebuah sindikat yang memanfaatkan anak-anak sebagai seksual komersial.

"Setelah kita selidiki dua tiga hari ini, kita justru mencurigai ada sindikat di balik itu semua yang memanfaatkan anak-anak sebagai seksual komersial yang dilakukan oleh orang dewasa," ujarnya

Sindikat tersebut, menurut Arist, menjadikan anak-anak pengikut akun tersebut sebagai target operasinya. Sehingga para akun pengikutnya mem-posting kata atau gambar yang tak pantas.

"Dampak dari akun tersebut, maraknya anak-anak yang menjadi follower, dan itu memang target sindikat tersebut," kata dia.

Arist menilai, untuk membasmi hal itu jangan hanya berhenti pada anak dan follower nya. "Sindikatnya yang harus kita hentikan, karena mereka yang menyebabkan anak melakukan hal tersebut," ucap Arist.

Diperiksa di Kejaksaan, Saipul Jamil Tebar Senyum