Bus Tingkat Ramah Penyandang Disabilitas Mulai Beroperasi
- Fajar GM/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melepas operasional bus tingkat pariwisata ramah penyandang disabilitas di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 25 Januari 2016.
Sebelum melepas bus itu, Ahok, sapaan akrab Basuki, meninjau interior bus terlebih dulu. Bus itu telah dimodifikasi agar bisa mudah diakses para difabel.
Bus itu merupakan bus tingkat sumbangan PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. yang telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI pada 26 Juni 2015. Bus akan dioperasikan PT. Transportasi Jakarta.
Bus tingkat tersebut berkapasitas 69 penumpang. Fasilitas yang dimiliki antara lain pendingin ruangan dengan kapasitas 190.000 BTU/Jam (British Thermal Unit/jam), lampu LED penunjuk rute, sound announcer, TV LCD 32 inchi, fitur Global Positioning System (GPS), lima perangkat kamera closed circuit television (CCTV), hingga anti-lock braking system untuk memenuhi kebutuhan keamanan.
Modifikasi dilakukan dengan menambah jok lipat untuk pengguna kursi roda dan menambahkan bidang miring di pintu masuk sebagai akses untuk para pengguna kursi roda.
"Kami ingin bus tingkat yang kami sumbangkan bisa diakses juga oleh para difabel sehingga mereka dapat turut menikmati perjalanan wisata Jakarta dengan bus," ujar Corporate Affairs Director Alfaria Solihin di Balai Kota DKI, Senin, 25 Januari 2016.
Usai pelepasan bus, Alfaria mengajak siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) penyandang disabilitas dan penderita kanker menggunakan bus itu berwisata ke Kota Tua, Jakarta Barat.
Ahok mengatakan, DKI terus berupaya menambah jumlah armada bus tingkat pariwisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI melakukan pengadaan sendiri pada 2014. Setelah itu, DKI menerima sumbangan corporate social responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan swasta, termasuk Alfaria.
Dalam waktu dekat, lima unit bus pariwisata sumbangan Tahir Foundation, yang spesifikasinya sempat dipermasalahkan Kementerian Perhubungan, juga telah siap dioperasikan di rute Kota-Waduk Pluit.
"Enggak cuma buat wisata, bisa dipakai juga buat pergi kerja. Ke depan (setelah jumlah armada bus terus bertambah), orang enggak bisa lagi alasan datang telat ke kantor gara-gara macet," ujar Ahok.
Â