Ini Alasan Paspampres Pukuli Anggota Satpol PP Tanah Abang

Mayjen TNI Andika Perkasa
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Komandan Pasukan Pengamanan Presiden, Mayjen TNI Andika Perkasa, membenarkan anak buahnya memukuli anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin malam.

"Benar Serda TP memukul anggota Satpol PP di kantor Camat Tanah Abang, sebagai 'balasan' karena Serda TP dipukul terlebih dahulu di kepala bagian belakang oleh oknum Satpol PP tersebut," ujar Andika dalam keterangannya, Selasa, 12 Januari 2015.

Pasca Bom Thamrin, Istana Dijaga Pasukan Bersenjata

Menurut Andika, orang yang menendang kardus Aqua di depan kaki Camat dan kemudian berusaha mencekik Camat Tanah Abang adalah salah satu pedagang yang gerobaknya disita sekitar 1 jam sebelum-nya. "Itu bukan dilakukan Serda TP," katanya.

Andika menambahkan, keberadaan Serda TP dan Serda TMA di kantor Camat Tanah Abang adalah sebagai buntut dari "tidak terima-nya" Serda TMA dilecehkan dengan kata-kata kasar pada saat pembersihan gerobak kaki lima liar oleh Camat dan Satpol PP di depan Plaza Indonesia pada 11 Januari 2016 sekitar jam 22.30 WIB malam.

"Saat itu Serda TMA (sendirian tanpa teman) sedang makan nasi goreng di salah satu gerobak kaki lima di depan Plaza Indonesia. Namun, tiba-tiba Satpol PP langsung mengambil gerobak kaki lima tersebut, termasuk kursi yang sedang diduduki Serda TMA dan sekitar 4 orang pembeli lainnya (tidak saling kenal)," ujarnya menambahkan.

Karena Serda TMA meminta sedikit waktu tambahan untuk menyelesaikan makannya, sang camat yang memimpin operasi pembersihan bersikeras menolak dan mengeluarkan kata-kata kasar.

Setelah itu, Serda TMA kemudian pergi dan pada Jam 23.30 WIB Serda TMA dan Serda TP datang ke kantor Camat dengan maksud menyampaikan ketidakterimaannya atas kata-kata kasar Camat.

"Saat tiba di kantor camat, dia (camat) dan Satpol PP sedang duduk-duduk di teras depan. Sementara sekitar 10 gerobak dan pedagang hasil operasi pembersihan sudah berada di halaman kantor camat," ucapnya.

Serda TMA kemudian menanyakan sekali lagi kepada camat mengapa Beliau berkata kasar kepada Serda TMA. Namun tiba-tiba salah satu pedagang yang gerobaknya disita tadi, menendang kardus aqua di depan kaki Camat dan kemudian berusaha mencekik camat.

"Serda TP yang saat itu sebenarnya berjarak sekitar 7 meter dari camat justru berusaha menghentikan pedagang tersebut. Namun ketika Serda TP sudah berhasil memisahkan pedagang tersebut, dan berjalan untuk keluar pagar, tiba-tiba Serda TP dihadang oleh Satpol PP yang memintanya untuk masuk lagi ke kantor camat," katanya.

Pada saat Serda TP berjalan kembali ke kantor Camat, tiba-tiba Serda TL dipukul di kepala belakang oleh salah seorang oknum Satpol PP, sementara anggota Satpol PP yang lain juga berusaha mengepung dan mengeroyok.

"Pada saat itulah Serda TP balas memukul Oknum Satpol PP dan mereka yang berusaha memukuli-nya. Karena terdesak, Serda TP akhirnya mengeluarkan Air Soft Gun yang dibawa dan memukulkan ke salah satu anggota Satpol PP tersebut," katanya.

Akhirnya, sang camat melerai dan memerintahkan anggota Satpol PP untuk tidak lagi memukuli Serda TP dan bahkan mengatakan jika mereka salah orang.

"Akhirnya Serda TP dibawa kedalam kantor camat sampai datangnya aparat Koramil, Polsek, Garnisun dan  Pomdam. Kepada aparat tersebut, Camat Tanah Abang justru menyatakan bahwa: "bukan dia (Serda TP) pelaku-nya"," ujarnya.

Saat ini, Serda TP & Serda TMA masih dimintai keterangan oleh Staf Intel Paspampres.

"Sejauh pemeriksaan kami, Serda TP balas memukul Oknum Satpol PP untuk membela diri, karena dirinya tidak memukul, menendang atau mencekik Camat Tanah Abang," katanya.

Namun, pihak Paspampres akan tetap memberikan hukuman disiplin kepada Serda TP berkenaan dengan kepemilikan Air Soft Gun.

(mus)

DPR Minta Perekrutan Paspampres Dievaluasi
Komandan Paspampres, Brigjen TNI Bambang Suswantono.

Jelang Aksi, Paspampres Disebar di Setiap Sudut Istana

Mereka juga terlihat membawa senjata.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016