Teriakan Kesakitan Allya Siska Sebelum Ajal Menjemput
- IST
VIVA.co.id - Alfian Helmy Hasjim, ayah dari Allya Siska Nadya (33 tahun), wanita yang diduga jadi korban malapraktik Klinik Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM) 1 beberapa waktu lalu menceritakan detik-detik sebelum anaknya tewas, usai melakukan terapi di klinik tersebut.
Menceritakan kronologi apa yang dialami anaknya sebelum meninggal pada awak media dalam konferensi pers yang dilakukannya, Jumat 8 Januari 2016 sore, sang ayah terlihat tak kuasa menahan air mata.
Kesedihan juga tampak dari wajah keluarga yang ikut dalam jumpa pers itu saat Alfian Helmy menceritakan hal tersebut. Alfian tidak hentinya meneteskan air mata saat menceritakan kronologi kematian anaknya itu.
"Saya melihat sendiri Allya, di UGD Rumah Sakit (RS) Pondok Indah sampai dia berpulang (meninggal)," katanya di Restoran Laguna Istora Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat 8 Januari 2016.
Meski sulit untuk mengatur nada bicara karena sambil menangis, namun pria yang merupakan mantan Wakil Direktur Komunikasi PT PLN ini terus bercerita. Katanya, dia juga sempat melihat bagaimana buah hati kerap berteriak kesakitan sebelum ajal menjemput.
"Saya melihat bagaimana dia merasakan sakit luar biasa pada seputar leher, lengan, dan di bagian belakangnya. Dia berteriak-teriak mengatakan sakit, sakit, sakit," katanya
Alfian bilang, ia bersama sang istri, terus mendampingi anak bungsunya tersebut saat merintih kesakitan hingga ajal menjemput Siska Allya. Genggaman erat tangan Allya kepada sang istri dan dirinya saat itu, lanjut Alfian, membuat dia menarik kesimpulan betapa sakitnya apa yang tengah dirasakan sang anak saat itu.
"Kemudian dia (Allya) mengambil tangan mamanya, mengambil tangan saya, lalu memegang erat-erat yang menggambarkan rasa sakit yang luar biasa. Kondisi itu kemudian menurun sampai jam 05.45 WIB. Saya sudah melihat di monitor detak jantungnya sudah mendatar," katanya.
Ketika melihat hal tersebut, dia meyakini bahwa anak tercintanya tersebut sudah meninggal dunia. Tapi, lanjut Alfian, pihak dokter RS Pondok Indah masih terus melakukan upaya dengan alat pengejut jantung.Â
"Dokter minta izin ke saya untuk pompa jantung dengan harapan Siska bisa ditolong. Itu dilakukan 30 menit. Sehingga jam 06.15 WIB, Allya dinyatakan meninggal dunia. Kenapa saya begitu bersedih karena ini adalah anak bungsu saya yang memberikan semangat dan warna hidup saya," katanya
Sebelumnya, Allya Siska Nadia (33) tewas diduga usai menjalani terapi di Chiropratic First, PIM 1, Jakarta Selatan. Setelah melunasi biaya terapi sejumlah Rp17 juta, Allya menjalani terapi sehari dua kali.
Pada 6 Agustus 2015, usai menjalani terapi, dia merasa nyeri tidak tertahan di bagian lehernya hingga bengkak di leher dan mual serta muntah-muntah. Allya, langsung dilarikan ke ICU Rumah Sakit (RS) Pondok Indah. Saat menjalani perawatan di RS itu, nyawa Allya tak tertolong.