Keluarga Siska Korban Klinik Chiropractic Tolak Autopsi
- Foe Peace
VIVA.co.id - Alvian Helmy Hasjim, ayahanda almarhum Allya Siska Nadya (33 tahun), korban malapraktik dari Chiropractic First di Pondok Indah Mall (PIM) 1, Jakarta Selatan, menolak bila jasad anaknya harus diautopsi. Menurutnya, masih banyak cara untuk menjelaskan penyebab kematian anaknya. Tanpa harus melakukan autopsi.
"Pembuktian terhadap kematian Allya bisa melalui keterangan ahli. Ahli bisa bicara. Perkembangan dunia pendidikan dan teknologi juga bisa menjawab kematian Allya tanpa harus autopsi," katanya di Restoran Laguna Istora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 8 Januari 2016.
Menurut Alvian, sejak hari pertama laporan ke Polda Metro Jaya pada Jumat 12 Agustus 2015, polisi sama sekali tidak menawarkan untuk melakukan autopsi terhadap jasad anaknya. Karena itu, dia menyesalkan kenapa tawaran autopsi baru datang pada keluarga setelah lima bulan Allya dimakamkan dan kasus kematian Allya menjadi konsumsi publik.
"Kami ini orang awam. Lagi pula perlu dipahami, Siska (Allya) meninggal pada 7 Agustus dan dimakamkan tanggal 8 Agustus. Sudah lima bulan dan sudah sia-sia," katanya.
Alvian meneruskan, hal lain yang jadi alasan keluarga menolak adalah soal pemahanan keluarga sebagai muslim. Dia yang merupakan anggota Dewan Majelis Pakar Persaudaraan Muslimin Indonesia telah berkonsultasi dengan berbagai pihak, dan mendapati hasil bahwa menolak autopsi adalah hal yang benar.
"Harap maklumi keyakinan saya sebagai muslim. Awalnya saya tidak keberatan, tapi setelah lima bulan. Ini demi kehormatan. Biarkan anak saya tenang, biarkan pembuktian pada ahli," katanya.
Sebelumnya, Allya Siska Nadia (33) tewas diduga usai menjalani terapi di Chiropratic First, PIM 1, Jakarta Selatan. Setelah melunasi biaya terapi sejumlah Rp17 juta, Allya menjalani terapi sehari dua kali.
Pada 6 Agustus 2015, usai menjalani terapi, dia merasa nyeri tidak tertahan di bagian lehernya hingga bengkak di leher dan mual serta muntah-muntah. Allya, langsung dilarikan ke ICU Rumah Sakit (RS) Pondok Indah. Saat menjalani perawatan di RS itu, nyawa Allya tak tertolong.