Qlue: Masalah Sampah Jadi Keluhan Utama Warga Jakarta
Rabu, 6 Januari 2016 - 11:30 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Aplikasi pelaporan keluhan warga Jakarta milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Qlue, meliris hasil laporan warga sepanjang 2015. Sebagian besar masyarakat mengeluhkan persoalan sampah.
"Permasalah sampah jadi isu utama dan paling tinggi, yaitu 24,4 persen dari laporan yang masuk," ujar Marketing Communication Qlue, Agung Prabowo, Rabu 6 Januari 2016.
Selain sampah, mayoritas warga mengeluhkan pelanggaran lalu lintas 16 persen, dan buruknya fasilitas umum 12,7 persen. Disusul, parkir liar 9,1 persen, kemacetan 7,4 persen, dan Pedagang Kaki Lima (PKL) liar 6,5 persen.
Menanggapi persoalan sampah yang menjadi keluhan utama, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengakui, pihaknya juga menerima banyak keluhan terkait masalah sampah. Namun, dia mengatakan telah merespons setiap keluhan dan menanganinya.
"Keluhan memang banyak, tetapi kan belum tentu benar semua. Tapi kita paling cepat merespons, setiap keluhan kami respons," katanya.
Qlue merupakan aplikasi sejenis sosial media yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan real time.
Lewat Qlue, warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, atau pun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Laporan dari masyarakat, kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id. (asp)
Menanggapi persoalan sampah yang menjadi keluhan utama, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji mengakui, pihaknya juga menerima banyak keluhan terkait masalah sampah. Namun, dia mengatakan telah merespons setiap keluhan dan menanganinya.
"Keluhan memang banyak, tetapi kan belum tentu benar semua. Tapi kita paling cepat merespons, setiap keluhan kami respons," katanya.
Qlue merupakan aplikasi sejenis sosial media yang memiliki sarana penyampaian aspirasi pengaduan real time.
Lewat Qlue, warga dapat melaporkan semua kejadian, seperti macet, banjir, jalan rusak, penumpukan sampah, atau pun ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.
Laporan dari masyarakat, kemudian dipetakan secara digital dan terintegrasi dengan laman smartcity.jakarta.go.id. (asp)
Baca Juga :
Pengganti Ahok Minta Demonstran Tak Terprovokasi
Pendemo boleh unjuk rasa asalkan tertib.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :