Ternyata Bung Karno Jago Freestyle Sepeda Ontel

Presiden Bung Karno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA.co.id -Bung Karno dalam biografinya hanya menyinggung sedikit masa-masa sekolah di HBS Surabaya. Masa-masa ia berjalan kaki, sementara para murid Belanda sudah mondar-mandir dengan sepeda angin.

Ia lantas berusaha memperketat pengeluaran sehingga bisa menyisihkan sedikit uang bulanan untuk ditabung. Akhirnya Bung Karno mempunyai  sepeda.

Dalam buku Total Bung Karno karya Roso Daras diceritakan, Bung Karno  tidak lama mempunyai sepeda. Ceritanya pada satu kesempatan, Anwar Cokroaminoto, putra HOS Cokroaminoto yang masih berusaha tujuh tahun, iseng-iseng mengeluarkan sepeda Bung Karno, dan menaikinya. Tentu saja tanpa seizin Bung Karno.

Guubbbraaaaakk. Anwar tidak bisa mengendalikan laju sepeda, dan menubruk tembok. Sepeda ringsek seketika. Mendengar suara tubrukan, Bung Karno menghambur keluar. Matanya terbelalak, jantung berdegup kencang,  ia naik pitam sampai ke ubun-ubun.

Ia lihat Anwar berdiri ketakutan, dan tentu saja kesakitan. Soekarno mendelik dan menyepak bokongnya. Anwar pun menangis meraung-raung. Hati Soekarno sendiri menangis melihat sepeda kesayangan yang ia beli dengan susah payah, kini ringsek sudah.

Beberapa tahun kemudian, ketika Soekarno sudah menjadi tokoh pergerakan, mengetuai organisasi, mendapat honorarium. Ia kembali membeli sepeda. Tapi bukan untuk dirinya, melainkan untuk si Anwar. Mungkin ia merasa bersalah karena dulu telah menyepak bokong Anwar karena marah.

Pendek kata, Soekarno adalah pengendara sepeda yang baik. Dalam beberapa kunjungan ke luar negeri, ia bahkan menjajal sepeda-sepeda ontel kebanggaan negara itu.

Peran Penting Kerajaan Kotawaringin Bagi Kemerdekaan RI

Salah satu foto bahkan menunjukkan freestyle ontel ala Bung Karno. Ia bisa menghentikan sepeda, tanpa menjejakkan kaki ke bumi, badan membungkuk dan memegang roda depan.

Zaman dulu pun, freestyle sudah ada. Bedanya, kalau dulu menggunakan sepeda onthel, sekarang memakai sepeda gunung.