Ahok Diminta Turun Tangan Soal E-Gate Pulo Gadung
Senin, 4 Januari 2016 - 12:54 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Warga Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, memblokir seluruh akses jalan menuju Kawasan Industri Pulogadung (KIP), mulai Senin 4 Januari 2016 hingga 10 Januari 2016.
Ketua Forum RW Kelurahan Jatinegara, Khaerudin, berharap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dapat memberi solusi untuk menangani persoalan ini.
"UntukĀ instansi terkait segera periksa jajaran direksi di PT JIEP (Jakarta Industrial Estate Pulogadung)," kata Khaerudin, Senin 4 Januari 2016.
Khaerudin mengatakan, warga saat ini sangat kecewa karena PT JIEP, selaku pengelola kawasan, memberlakukan sistem berbayar untuk masuk kawasan.
"Selama ini karyawan di kawasan keluar masuk melalui jalan lingkungan, kami tidak pernah persoalkan. Tapi, kami malah sekarang harus bayar untuk melintas di kawasan. Ini tidak adil! Kami memprotes keras," kata Khaerudin.
Dia menambahkan, warga semakin kesal saat pihak JIEP tidak memedulikan kondisi lingkungan sekitar, seperti jalan rusak karena sering dilalui kendaraan berat.
"Justru CSR (Corporate Social Responsibility) diberikan ke wilayah lain seperti Bekasi, Cikarang, Karawang sama wilayah lainnya," ujarnya.
Pantauan di lokasi, warga membuat barikade menggunakan papan, meja, batu dan benda lainnya di setiap akses jalan menuju kawasan. Sejumlah
banner
dan papan bertuliskan penolakan pemberlakuan akses berbayar masuk ke kawasan juga dipasang.
Aksi ini dilakukan serempak di 14 RW di Kelurahan Jatinegara dan 6 RW di Kelurahan Rawa Terate.
Baca Juga :
Indonesia Bakal Punya Pelabuhan Syariah
Sekadar informasi, di wilayah tersebut, sedikitnya ada 10 akses menuju kawasan. Di antaranya adalah di RW 08 Jatinegara, Rawabadung, Buaran, Klender, Lio, Rawa Terate. Hingga saat ini belum ada tanggapan dari PT JIEP terkait aksi blokade warga tersebut. (one)
Baca Juga :
Gerindra: Ahok Suka Loncat Sana-sini
Pemprov DKI Timbun Dana Kesejahteraan Rakyat Rp13 Triliun
DKI adalah daerah yang paling tinggi jumlah dananya yang tak terpakai.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :