Begini Cara Ahok Kendalikan Harga Beras
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang bergerak di bidang industri ketahanan pangan itu kini memiliki stok beras hingga 250.000 ton. Stok besar yang dijual Food Station itu diharapkan mempengaruhi harga beras di pasaran. Food Station selaku perpanjangan tangan DKI menjual beras dengan harga yang terkendali.
"Jadi kita usahakan supaya Food Station bisa mengintervensi pasar," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 4 Januari 2015.
Dilansir dari situs web resmi, Food Station menjual beras dengan harga antara Rp8.700 hingga Rp20.000 per kilogram di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi DKI akan menyuntikkan modal melalui Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada Food Station di anggaran perubahan. Ini agar Food Station menjaga kemampuannya mengendalikan harga beras.
Ahok mengatakan untuk komoditi lain, DKI memang belum bisa banyak melakukan intervensi untuk mencegah kenaikan harga. Meski demikian, hal tersebut akan berubah. Ahok mengatakan DKI segera menggabungkan PD Dharma Jaya dan PD Pasar Jaya.
Hal itu akan membuat distribusi komoditi daging di Jakarta tersentral di pasar-pasar yang dikelola Pasar Jaya. Selain itu, Dharma Jaya juga direncanakan menjadi BUMD yang menangani proses produksi dan distribusi daging sapi yang didatangkan DKI dari NTT dan daerah lain melalui jalur tol laut yang dioperasikan pemerintah pusat.
"Untuk (pengendalian harga) daging, tunggu Dharma Jaya dan Pasar Jaya bergabung. Yang belum bisa kita kendalikan itu tinggal harga jagung dan minyak goreng. Tapi, ke depannya kita harapkan Food Station juga bisa masuk ke situ (produksi dan distribusi bahan pokok lain)," ujar Ahok. (one)