Majelis Rasulullah Adukan ke JK Soal Dilarang Zikir di Monas

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • Diah Pitaloka/Viva.co.id

VIVA.co.id - Kehadiran Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis 24 Desember 2015, dimanfaatkan Majelis Rasulullah untuk 'curhat'.

JK: Cegah Terorisme Perlu Pendidikan dan Perkuat Intelijen

Curhat tersebut terkait keinginan Majelis Rasulullah untuk bisa kembali menggelar acara zikir di Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

"Kami kapan bisa menggunakan Monas, betul? Lebih senang lstiqlal atau Monas?" tanya Dewan Syuro Majelis Rasulullah, Habib Nabil kepada para jemaah di Masjid Istiqlal.

Para jemaah mengiyakan pertanyaan tersebut. "Monaaas," seru para jemaah.

Habib Nabil lantas menyebut alasan pihaknya ingin kembali bisa menggelar zikir di Monas adalah karena dia sering mendapat keluhan dari jemaahnya, khususnya jemaah perempuan.

"Di Istiqlal bukan masalah cukup atau tidak cukup, tapi kalau perempuan yang sedang haid tidak bisa masuk masjid, Habib terus-terusan dikomplen," ujarnya.

Terkait hal tersebut, Jusuf Kalla sempat mengatakan bahwa beribadah di manapun sama saja, baik itu di masjid, Monas ataupun rumah masing-masing.

Bahkan, JK sempat berkelakar bahwa beribadad di Masjid Istiqlal lebih dingin dibanding di Monas.

"Di sini (Masjid Istiqlal) lebih dingin daripada di Monas," ujar dia.

JK menambahkan bahwa pelaksanaan ibadah jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat umum lainnya. Misalnya, acara yang sampai menutup jalan hingga menimbulkan kemacetan di mana-mana.

Kendati demikian, JK berjanji bahwa dia akan berusaha berbicara dengan pihak terkait mengenai izin untuk melakukan zikir di monumen sejarah ikon Jakarta itu.

"Saya akan bicara pada pihak-pihak yang mengetahui hal tersebut sebaik-baiknya," ujar JK.