Gara-gara Metromini, Ahok Disindir Presiden

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo menyindir Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, soal ketegangan antara Metromini dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ahok bersikap keras terhadap Metromini, yang tidak mau mengikuti aturan yang telah dibuat pemprov. Beberapa waktu lalu, Metromini sempat melakukan aksi mogok.

"Saya sudah titip Pak Gubernur segera dilakukan perombakan total. Tapi, ajak bicara mereka. Kalau saya saat gubernur sudah saya ajak bicara. Agar yang ada diganti yang baru," kata Jokowi, saat Penyerahan Penghargaan Wahana Tata Nugraha, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 23 Desember 2015.

Presiden Jokowi mengakui, Metromini saat ini sudah terlalu lama. Rem hingga speedometer kendaraan, sudah tidak ada lagi sehingga peremajaan perlu dilakukan.
Bus Ditahan Dishub, Kondektur Metromini Nekat Jadi Jambret

"Tapi, baru saya dengar kemarin sudah ada bus yang baru. Di Menhub juga sudah di-drop yang baru," kata Jokowi.
Ahok: 2016, Metromini Bangkrut

Dengan begitu, armada bus nantinya bisa lebih layak. Dengan kerjasama antara pusat dan daerah, sama-sama menyediakan armada bus yang bagus.
Jokowi: Sopirnya Sudah Ganti 100 Kali Metromininya Masih Itu

Menurut Jokowi, untuk di Jakarta memang sudah terlambat membangun transportasi massal. Dia mencontohkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), yang terbengkalai hingga 26 tahun lamanya. 

Akibatnya, seperti pembebasan lahan menjadi membengkak yang berakibat semakin mahal biayanya. Menurut dia, kunci membangun adalah jangan berlama-lama memutuskan pembangunan infrastruktur.

"Setiap pembangunan infrastruktur jangan diperlambat. Makin cepat makin murah," katanya.

Menurut dia, pimpinan tidak perlu mempertimbangkan banyak hal. Apalagi, harus rapat berkali-kali, yang menurutnya membuat pembangunan kian lama.

Contoh saat dia disebut membangun MRT, nanti berakibat fatal kalau ada gempa atau banjir. "Saya enggak mau mikir yang rumit-rumit. Biar yang rumit-rumit yang mikir tim-tim di bawah yang pintar-pintar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya