Ahok Klaim Penyusunan RAPBD DKI Tahun Ini Terbaik
Sabtu, 19 Desember 2015 - 21:54 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengklaim penyusunan RAPBD Tahun Anggaran 2016 terbaik.
"Dengan prestasi belanja tidak langsung hanya 41 persen sudah hebat. Ini sudah sejarah kalau kamu lihat proses APBD sejak dulu, yang terbaik di DKI, ya tahun ini. Kalau ini bisa diselesaikan sebelum Desember (habis), dari sisi waktu sudah terbaik loh karena ini bisa selesai Desember nih. Jadi paripurna Perda-nya diserahkan ke Kemendagri. Ini sudah terbaik dari sisi waktu, komposisi anggaran dan penghematan. Ini sudah yang terbaik," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 19 Desember 2015.
Dia yakin, penyerapan anggaran tahun depan di atas 90 persen. "Kalau ini pasti di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau ada penghematan ya karena komponen kita agak besar. Misal kita bangun RPTRA di bawah Rp1 miliar, komponen-komponen peraturan ada Rp3 miliar. Kalau ada BUMD ikut lelang kita bisa hemat, tapi hasil penghematan itu bisa digunakan untuk APBD Perubahan buat beli bus. Tiap penghematan kita beli bus," jelasnya.
"Dengan prestasi belanja tidak langsung hanya 41 persen sudah hebat. Ini sudah sejarah kalau kamu lihat proses APBD sejak dulu, yang terbaik di DKI, ya tahun ini. Kalau ini bisa diselesaikan sebelum Desember (habis), dari sisi waktu sudah terbaik loh karena ini bisa selesai Desember nih. Jadi paripurna Perda-nya diserahkan ke Kemendagri. Ini sudah terbaik dari sisi waktu, komposisi anggaran dan penghematan. Ini sudah yang terbaik," ujar Ahok di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu, 19 Desember 2015.
Dia yakin, penyerapan anggaran tahun depan di atas 90 persen. "Kalau ini pasti di atas 90 persen logikanya, kecuali ada tambahan penghasilan atau ada penghematan ya karena komponen kita agak besar. Misal kita bangun RPTRA di bawah Rp1 miliar, komponen-komponen peraturan ada Rp3 miliar. Kalau ada BUMD ikut lelang kita bisa hemat, tapi hasil penghematan itu bisa digunakan untuk APBD Perubahan buat beli bus. Tiap penghematan kita beli bus," jelasnya.
Mengenai adanya dana belanja tidak langsung sebesar Rp400 juta yang ditanyakan Fraksi Gerindra, Ahok mengatakan, hal tersebut lantaran Provinsi DKI Jakarta beda dengan provinsi lain.
"Kalau provinsi yang lain, bisa kecil karena dia tidak ngurusin Kabupaten/Kota, hanya gaji provinsi. Kalau DKI beda, Kabupaten/Kota itu tak ada duitnya. Jadi kita susun sampai ke bawah," jelasnya. (one)
Halaman Selanjutnya
Mengenai adanya dana belanja tidak langsung sebesar Rp400 juta yang ditanyakan Fraksi Gerindra, Ahok mengatakan, hal tersebut lantaran Provinsi DKI Jakarta beda dengan provinsi lain.