Ini Wilayah Jakarta yang Indeks Kerawanan Sosialnya Tinggi
- VIVA / Fikri
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, menyampaikan bahwa indeks kerawanan sosial di Jakarta masih terbilang tinggi.
Fakta ini didapat dari sensus yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, dengan indikator rawan miskin, rawan lingkungan kesehatan, rawan prasarana non fisik dan indikator individualitas.
"Dari hasil sensus, indeks paling tinggi yaitu 44,7 persen di Kampung Rawa, lalu yang kedua di Kelurahan Kalibaru Cilincing, Jakarta Utara 43,21 persen. Lalu di Kelurahan Galur 43,11 persen, dan yang keempat di Kampung Melayu sebesar 41,87 persen," ujar Djarot, Sabtu 19 Desember 2015.
Ia mengatakan bahwa itu merupakan sasaran program kerja dari Pemerintah DKI Jakarta, untuk mengatasi kemiskinan yang ada di Jakarta, yang angkanya mencapai sekitar 3,55 persen (354.200 orang), dan pengangguran sekitar 9,02 persen (467.180 orang).
"Itu loh yang sebetulnya bisa menjadi sasaran kita, menjadi program kerja kita, yang betul-betul ada manfaat dan gunanya bagi masyarakat kita," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu contoh yang akan diatasi adalah akan memberikan lingkungan yang sehat bagi warga DKI Jakarta. Kemudian, bagaimana menyelesaikan rawan sosial dan rawan keamanan.
"Contohnya, rawan miskin, begitu dia sakit sedikit aja, berobat, dia langsung miskin. Lalu rawan lingkungan kesehatan, masih banyak permukiman kumuh dan kotor. Coba bayangkan, karena disentri saja bisa meninggal dunia. Satu lagi, kalau rawan sosial, dia individual, dia tidak mau bergaul. Kemudian, rawan keamanan dan ketertiban, sering rawan pencurian," jelasnya. (one)