Habib, Mahasiswa UI Jurusan Matematika Hilang Misterius
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Kampus Universitas Indonesia kembali dibuat geger dengan peristiwa hilangnya salah satu mahasiswa dengan beberapa kejanggalan yang nyaris mirip dengan kasus Akseyna.
Kali ini, mahasiswa yang dilaporkan hilang itu adalah mahasiswa jurusan Matematika. Ia adalah Al Habib Pratama berusia 22 tahun.
Mahasiswa angkatan 2011 ini telah meninggalkan kamar kosnya di daerah Kukusan Teknik (Kutek) pada hari Selasa, 1 Desember 2015 sekitar pukul 17.00 WIB, dengan kondisi tidak membawa ponsel dan dompet.
Kabar hilangnya Habib baru ramai tersebar ke media sosial Kamis, kemarin sore. Atas kasus ini, polisi pun sempat dibuat kewalahan. Mereka khawatir kasus yang dialami Akseyna Ahad Dori, mahasiswa MIPA UI yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, terulang.
Baca juga:
Kepanikan polisi bukan tanpa alasan. Sebab, selain tidak membawa ponsel dan dompet, polisi juga menemukan catatan kecil di ponsel Habib yang berisi permohonan maaf dengan kalimat akhir yang menjurus pada kematian.
Berikut kutipan catatan ponsel Habib yang ditemukan polisi di kamar kosnya, di kawasan Kukusan, Beji:
Kepada semua orang yang pernah mengenalku.
Pertama aku ingin meminta maaf. Maaf atas semua kesalahan yang pernah kubuat, perkataan yang menyinggung hati kalian, perbuatan yang melukai hati kalian.
Tidak pernah ada niat sebenarnya untuk melakukan kesalaha-kesalahan tersebut. Kedua aku ingin berterimakasih pada kalian yang telah hadir dalam hidupku, telah membuat hidupku berwarna. Terima kasih atas semua yang telah kalian perbuat untukku.
Khusus untuk kedua orangtuaku, aku sangat menyayangi kalian. Sangat sangat sayang. Entak kenapa tiba-tiba terpikir untuk membuat catatan seperti ini. Yang jelas aku hanya ingin mereka tau aku memang benar-benar sangat menyayangi mereka.
Catatan untuk kalia teman-temanku, jika nanti aku telah tiada, aku mohon dengan sangat untuk tidak mengambil gambar kondisi jenazahku nanti, seperti apapun kondisinya.
Dan aku berharap kalian tidak akan mengambil gambar nisan dan kuburku. Biarlah aku beritirahat dengan tenang. Aku mohon kalian tetap ingat dan selalu mendoakan.