Kisah Misteri Perlintasan Kereta Api Kedoya
Minggu, 29 November 2015 - 06:42 WIB
Sumber :
- Foe Peace / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Salah seorang pedagang makanan ringan di perlintasan kereta Kedoya, Jakarta Barat, mengungkapkan kawasan tersebut sejak dulu sudah terkenal dengan keangkerannya. Sering terjadi kejadian aneh dan kecelakaan di daerah itu.
Seperti diketahui, perlintasan Kedoya merupakan tempat terjadinya kecelakaan antara sebuah bus TransJakarta dengan nomor polisi B 7559 TGA dengan Commuterline 2173 jurusan Tangerang menuju Duri, Sabtu, 28 November 2015. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.Â
"Sering kecelakaan. Motor, mobil, sering ada yang kecelakaan, ketabrak di sini," ujar Ayi (32) kepada VIVA.co.id di depan perlintasan kereta Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu malam, 28 November 2015.
Meski sering terjadi kecelakaan di sana yang melibatkan pengendara dengan Commuterline, tapi tidak pernah ada kecelakaan yang sampai menimbulkan korban tewas di tempat.
Baca Juga :
Ini Penyebab Anak-anak Terlibat Kecelakaan
Selain itu, kata Ayi, ini kali pertama kecelakaan yang terjadi disana melibatkan antara commuterline dengan Bus Transjakarta. Selama ini, kecelakaan yang terjadi di sana melibatkan mobil-mobil biasa dan sepeda motor.
"Ini baru sekali busway. Selama ini nggak pernah busway yang kecelakaan," terusnya.
Menurut Ayi, seringnya kecelakaan terjadi di dekat tempatnya mencari nafkah tersebut disinyalir karena keangkeran daerah itu. Entah darimana asal muasalnya Ayi mengungkap hal itu. Namun menurutnya, sesosok mahluk penunggu di daerah itu kerap mewujudkan diri.
"Angker. Katanya sih sosoknya anak kecil. Tapi ada yang bilang juga nenek-nenek," tambahnya.
Namun demikian, dia tak ambil pusing dengan cerita tersebut. Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, dan tentunya disebabkan oleh kelalaian manusia.Â
"Yah salah orangnya juga sih kalau kecelakaan, kan mereka suka teledor berkendaranya. Jadi, jangan dikaitkan sama yang saya bilang tadi, itu hanya saya cerita saja," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
"Angker. Katanya sih sosoknya anak kecil. Tapi ada yang bilang juga nenek-nenek," tambahnya.
