Ahok Bisa Pantau Bank Sampah Melalui 'Sibas'
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Dinas Kebersihan DKI Jakarta membuat sistem informasi bank sampah (Sibas) dalam bentuk kartu pintar. Nantinya, dalam kartu pintar tersebut anggota bank sampah bisa melihat saldo hingga mengetahui berapa banyak sampah yang dikumpulkan.
"Selain itu, nantinya akan terkoneksi dengan Pak Gubernur. Sehingga beliau bisa mengetahui, ada berapa banyak bank sampah di Jakarta," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, Jumat, 27 November 2015.
Hingga saat ini, baru ada 234 bank sampah yang tersebar di seluruh Jakarta. Namun, dari sekian banyak jumlah itu, baru 10 bank sampah saja yang sudah implementasikan Sibas.
"Untuk saat ini, baru ada 10 bank sampah yang terkoneksi dengan sudin (suku dinas) wilayah terkait. Selanjutnya nanti dihubungkan ke Dinas Kebersihan," jelasnya.
Sementara itu, Chief Commercial Officer PT Cipta Srigati Lestari, Toro Sudarmadi, selaku produsen kartu, mengatakan pihaknya telah mendistribusikan dua ribu kartu pintar. Menurutnya, jumlah itu bukan tidak mungkin bertambah ke depannya.
"Sudah sebulan ini diimplementasikan, dan sejauh ini tidak ada kendala. Mengenai penambahan (kartu), tergantung program dari dinas," ujarnya.
Isnawa menambahkan, apabila bank sampah berjalan dengan baik, maka volume sampah yang dibuang ke TPST Bantar Gebang bisa dikurangi. Untuk itu, peran serta warga sangat diperlukan, agar bank sampah bisa berjalan lancar.
"Jika berjalan lancar, hasilnya bisa kurangi sampah yang dbuang ke TPST Bantar Gebang. Mungkin dari 6.000-7.000 ton sampah per hari akan ada pengurangan, karena memang saya berharap sampah bisa berkurang jumlah," jelas Isnawa.
Lebih jauh Isnawa mengatakan, semua orang bisa memiliki kartu pintar bank sampah, selama yang bersangkutan tinggal di Jakarta.
"Enggak masalah, siapapun bisa ikut, yang penting ada di Jakarta. Syaratnya cukup KTP dan jadi anggota bank sampah," ujar Isnawa. (ase)