Ini Tiga Tuntutan Wali Kota Bekasi ke Pemprov DKI
Rabu, 25 November 2015 - 16:38 WIB
Sumber :
- VIVAnews/ Erik Hamzah
VIVA.co.id
- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyambangi Balai Kota DKI Jakarta, Rabu 25 November 2015. Kedatangannya terkait pembagian dana hibah APBD 2016 DKI Jakarta.
Dengan kemeja putih dan celana hitam, Rahmat tiba di Balai Kota DKI sekitar pukul 13.30 WIB dengan membawa serta beberapa kepala dinasnya. Saat tiba, Rahmat langsung menuju ruang Sekretaris Daerah DKI Jakarta.
Dengan kemeja putih dan celana hitam, Rahmat tiba di Balai Kota DKI sekitar pukul 13.30 WIB dengan membawa serta beberapa kepala dinasnya. Saat tiba, Rahmat langsung menuju ruang Sekretaris Daerah DKI Jakarta.
Selain dana hibah, Rahmat mengaku kedatangannya juga membicarakan persoalan adendum Bantargebang. Sebab, dalam pengolahan TPA Bantargebang, Pemda DKI dan Pemkot Bekasi terikat perjanjian kerja sama.
"Jadi ada tiga poin yang dibahas, pertama persoalan adendum pengolahan Bantargebang, yang kedua kemitraan, yang ketiga bantuan dana hibah," ujar Rahmat di Balai Kota, Jakarta.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi memang meminta dana hibah sebesar Rp1 triliun kepada Pemda DKI. Dana itu akan digunakan untuk pengolahan sampah dan pembangunan infrastruktur pendukung ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, juga tidak keberatan asal penggunaannya jelas. Saat ini, Pemerintah DKI Jakarta sedang merancang Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPS), sebagai alokasi untuk penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun 2016.
Tidak hanya untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), namun kota penyangga Ibu Kota, seperti Bekasi dan Tangerang juga kebagian dana hibah dari APBD DKI Jakarta. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain dana hibah, Rahmat mengaku kedatangannya juga membicarakan persoalan adendum Bantargebang. Sebab, dalam pengolahan TPA Bantargebang, Pemda DKI dan Pemkot Bekasi terikat perjanjian kerja sama.