Festival Kota Tua Habiskan Rp10 Miliar, Wagub Djarot Kaget
- Rebecca
VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan lamanya penyusunan Kebijakan Umum APBD Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2016, disebabkan oleh banyaknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mengajukan anggaran melebihi kebutuhan alias mark up.
Beberapa anggaran yang diajukan dinilai tidak penting dan pemborosan uang rakyat.
"Ada sebagian teman-teman kita belum berubah mentalnya. Tidak menghargai uang rakyat, boros," ujar Djarot Saiful Hidayat, Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balaikota, Jakarta, Senin, 23 November 2015.
Menurut Djarot, banyak program kegiatan yang diajukan tidak menyasar ke masalah. Oleh sebab itu, banyak di antara anggaran yang diajukan dicoret oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
"Tidak boleh itu, tidak tahu apa tujuan dan fungsinya. Atau memang ada kesengajaan di situ. Saya kaget, misalnya festival kota tua kegiatan yang satu hari menghabiskan Rp10 miliar," kata dia.
Sebelumnya, sejak Rabu 18 November 2015 lalu, Ahok dipusingkan oleh rancangan anggaran SKPD dalam KUA-PPAS RAPBD 2016. Ahok mengaku banyak anggaran mark up yang diajukan SKPD.
Rencananya rapat paripurna KUA-PPAS bersama DPRD dilakukan pada hari ini, Senin 23 November 2015, namun terpaksa ditunda karena masih ada beberapa anggaran yang masih di evaluasi oleh Ahok. (ren)