Ahok Terpaksa Lembur Awasi Akal-akalan Anggaran Dinas

Ahok foto bareng Jet Li
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, mengaku menemukan banyak akal-akalan bawahannya agar anggaran yang diajukan bisa disetujui. Bahkan dirinya menyatakan terpaksa lembur untuk merombak berbagai anggaran yang dirasa kurang efisien pada dinas-dinas tersebut.


“Makanya kenapa saya lembur sudah empat malam dari jam 9 pagi sampai jam 12 malam lewat, karena saya mencegah oknum eksekutif yang nakal, yang rejekinya dipotong,” kata Ahok di Balaikota Jakarta pada Minggu, 22 November 2015.


Ahok menjelaskan salah satu akal-akalan bawahannya terkait pengajuan anggaran dengan tetap menggunakan pola manual. Padahal Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran (KUAPPS) yang seharunya dilakukan secara e-Budgeting
Begini Cara Ahok Pangkas Akar Korupsi Anak Buah


Hapus Pungli, Ahok Akan Gadaikan GOR di DKI
“Kata mereka, 'Pak, kami susun secara manual, Pak. Nanti kalau sudah ada KUAPPS baru kami susun secara e-planning'. Ya, kalau begitu tidak bisa dong. Ternyata mereka susun (pakai Microsoft) Excel,” ujar Ahok

Serapan Anggaran DKI Paling Rendah, Apa Kata Ahok?

Sebelumnya Ahok memuji kinerja Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga DKI Jakarta. Dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas PU menjadi yang paling baik dalam penyusunan anggarannya.


"Ada yang bagus, ada yang mengerti, beberapa sekarang makin baik. Mereka sudah tahu, kira-kira yang perlu kami hemat itu yang mana. Kami sudah bikin pedoman, semua diusahakan untuk e-katalog. Hampir semua komponen di Bina Marga ini e-katalog," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu, 21 November 2015.


Dengan demikian meurut Ahok masih ada dua dinas yang dianggap bermasalah soal anggaran. Mereka seakan-akan menghindari untuk mengikuti program e-katalog yang sedang dijalani Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


"Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, yang saya rasa kalau disisir itu anggarannya lebih besar dari Bina Marga. Masa satu festival anggarannya bisa sampai Rp10 miliar," ucapnya.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya