334 Bangunan Liar di Cakung Segera Dibongkar

Penertiban Bangunan Liar di Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Sekitar 40 petugas Satpol PP memberikan surat peringatan ketiga (SP3) pada pemilik 334 bangunan liar di atas Saluran Irigasi Tengah Kalimalang, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Kamis, 19 November 2015.

Ini Kekuatan Aparat Gabungan untuk Gusur Warga Pasar Ikan

Hal itu membuat pedagang dan warga melakukan aksi demo di depan kantor Kecamatan Cakung. Mereka menolak adanya penertiban bangunan yang telah dihuni lebih dari 20 tahun.

Camat Cakung, Alamsyah, mengatakan 334 bangunan liar yang berdiri di atas saluran air tersebut harus dibongkar. Sebab, lahan akan dikembalikan ke fungsinya sebagai saluran air dan jalan inspeksi.

Jelang Penggusuran, Pasar Ikan Sempat Mati Lampu

Pedagang tak peduli. Saat pemberian surat peringatan tersebut, baik SP1 sampai dengan SP3 para pedagang dan pemilik bangunan melakukan perlawanan.

"Lahan yang ditempati PKL dan warga itu adalah milik perairan. Saat ini lahan akan dikembalikan ke fungsinya sebagai saluran air dan jalan inspeksi. Mereka harusnya legowo karena ini lahan pemerintah," kata Alamsyah di Cakung.

Jelang Eksekusi Kampung Akuarium, Warga Kemasi Perabotan

Sementara itu, Lurah Cakung Barat, Henrika kuswandari, menambahkan dari 334 bangunan liar ini, 173 di antaranya adalah bangunan milik pedagang. Selebihnya adalah bangunan rumah tinggal milik warga.

Namun tidak seluruh bangunan tersebut dibongkar hingga rata dengan tanah. Hanya bagian pagar, tembok dan halaman yang dibongkar karena tempatnya berada di atas saluran air.

"Jarak  6 meter dari saluran irigasi, akan dijadikan jalan inspeksi yang menghubungkan wilayah Tipar Cakung dan Cakung Cilincing (Cacing). Makanya harus dilakukan penertiban karena di atas saluran air masih banyak bangunan liar," ujar Henrika.

Rencananya, para pedagang ini akan direlokasi ke empat lahan kosong milik warga yang ada di wilayah RT 09/7 Cakung Barat. Lahan tersebut masing-masing milik H. Makmur, H. Deri, H. Nazar dan H. Zulkarnaen.

Ada satu lahan lagi yang masih kosong milik H. Salam namun pemiliknya hingga kini belum meresponnya. Seluruh lahan kosong ini jaraknya berdekatan dan mampu untuk menampung lebih dari 100 pedagang.  (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya