Haji Lulung Tuding ICW Dukung Ahok

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham 'Lulung' Lunggana, mengkritisi pelaporan yang dilakukan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) terhadap pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan DKI ke Inspektorat BPK.

Menurutnya, ICW kini terkesan membela perorangan dengan melaporkan pejabat dari lembaga yang tengah berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Saya mengkritisi. Kenapa ini ICW jadi berubah. Apa enggak malu ICW?" ujar Lulung saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu, 12 November 2015.

Dengan melakukan pelaporan itu, ICW seolah mengambil posisi mendukung Ahok, sapaan akrab Basuki. Seperti diketahui, BPK DKI merupakan lembaga yang sering dituduh Ahok telah bersikap tendensius dalam mengaudit laporan keuangan DKI tahun 2014.

Ini Lokasi Posko Makanan, Minuman dan Medis untuk Pendemo

Ahok bahkan menuduh Kepala BPK Perwakilan DKI, Efdinal, telah sengaja mengarahkan audit agar seolah-olah membuat Pemerintah Provinsi DKI menjadi pihak yang bersalah dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Padahal, kata Lulung, Ahok yang baru saja meraih proyeksi elektabilitas tertinggi dalam sebuah hasil survei, belum tentu seorang gubernur yang benar-benar bersih.

"Ahok tidak bisa dibilang bersih, harus diuji dong," ujar Lulung.

Lulung secara berterus terang menyayangkan sikap ICW. Dia mengatakan, ICW, di masa awal pendiriannya oleh Teten Masduki, sangat vokal menyuarakan indikasi tindakan korupsi di berbagai lembaga.

"Saya hormat dengan pendiri ICW, Teten Masduki," ujar Lulung.

Namun sekarang, Lulung mengatakan, ICW menjadi lembaga tendensius yang bisa dipergunakan menyudutkan seseorang, atau mengangkat opini orang. Lulung mengatakan, ICW tidak lagi menjadi harapan masyarakat untuk mengangkat kasus-kasus korupsi ke permukaan.

"Tidak ada lagi kasus korupsi yang mereka temukan. Lebih baik ICW tetap independen. Bertobatlah ICW!" ujar Lulung.