Pengakuan Prio, Bunuh Deudeuh karena Dipaksa Ejakulasi
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Berbagai fakta satu persatu mulai terungkap dalam rangkaian sidang pembunuhan terhadap janda cantik, Deudeuh Afli Sahrin alias Tata Chubby dengan terdakwa Muhammad Prio Santoso.
Dalam sidang lanjutan dengan agenda pembelaan atau pledoi, dari mulut Prio terungkap fakta yang selama ini tak terbongkar dalam penyelidikan di kepolisian.
Terutama tentang alasan Prio terpaksa mencekik Deudeuh saat mereka sedang berhubungan badan di kamar kos korban di Tebet, Jakarta Selatan.
Di persidangan yang digelar di ruang sidang II Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 11 November 2015, Prio mengutarakan detik-detik ia mencekik Deudeuh.
Prio mengaku kecewa dengan pelayanan seks yang diberikan Deudeuh, meskipun ia sudah membayar korban untuk melayaninya hingga puas.
"Pertemuan kedua tidak diberikan handuk cuma tisu waktu korban meminta saya mandi. Badan saya keringat dan lengket karena berdesakan di dalam kereta," kata dia.
Prio kecewa dengan tarif yang dipasang korban tak sesuai. Saat 'bercinta', korban juga memintanya untuk segera ejakulasi karena mereka sudah 30 menit bergumul.
Atas permintaan tersebut, dia mengaku menempelkan badannya agar ejakulasi. Namun korban malah mendorong dirinya dan menggigit tangan kanannya. Kemudian, Prio menutup mulut korban agar tidak berteriak dan meronta.
"Saya panik, takut korban akan berteriak lagi dan muncikari, tetangga kosannya datang. Saya tutup mulut korban dengan kaus kaki," kata dia.
Selanjutnya...Prio pilih Deudeuh karena murah...
Prio pilih Deudeuh karena murah
Dalam pembacaan pembelaan atas tuntutan 18 tahun hukuman kurungan penjara yang dituntutkan jaksa penuntut umum (JPU), sambil menangis, Prio menceritakan alasannya memilih Deudeuh sebagai wanita pemuas nafsunya.
Menurut Prio dalam pembelaannya, ia menggunakan jasa seks Deudeuh karena tarif seks yang dipasang Deudeuh di akun Twitter Tata Chubby cukup terjangkau. Karena tidak memakai uang pangkal atau DP dan juga tidak perlu menyewa kamar hotel.
"Saya pilih akun Twitter Tata Chuby karena murah tidak pakai uang DP dan tidak harus booking di hotel," katanya.
Menurut Prio apa yang ia lakukan terhadap Deudeuh sungguh telah membuat ia dan keluarganya malu. Apalagi pembunuhan itu diawali dengan persetubuhan.
"Saya sangat menyesalkan tindakan apa yang dilakukan saya menjadi keluarga malu. Rasa ketahuan dan bersetubuh dengan PSK saya mencari dari Google," katanya.
Prio mengatakan, ia kini sudah bertobat dan ingin kembali sebagai manusia normal ke tengah-tengah keluarganya.
Karena alasan itulah, Prio meminta majelis hakim mempertimbangkan kembali tuntutan hukuman 18 tahun penjara dan meringankan hukuman Prio. (ase)