Ahok: Buang Sampah ke Bekasi Tekor di Ongkos
- Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, DKI sebenarnya tidak ingin membuang sampah ke luar kota. Ongkos transportasi yang tinggi membuat DKI tekor.
"Kami juga enggak mau buang sampah ke Bogor atau Bekasi," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 5 November 2015.
Namun sayangnya, Ahok mengatakan, beberapa pihak melihat masalah DKI sebagai celah untuk meraup keuntungan. DKI membayarkan tipping fee yang besarannya bisa mencapai Rp400 miliar setiap tahun kepada PT Godang Tua Jaya untuk mengelola sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Setiap kali DKI hendak memutus kontrak dengan perusahaan itu, pengangkutan sampah Jakarta ke Bekasi selalu dihambat atau dipermasalahkan.
"Ada pihak yang enggak mau kenyamanannya selama puluhan tahun terganggu," ujar Ahok.
Di bawah kepemimpinannya, Ahok bertekad agar DKI tidak tersandera oleh ketergantungan terhadap pembuangan sampah ke Bantar Gebang.
Rencana pembangunan incenerator atau fasilitas pemusnahan sampah dengan cara dibakar harus terlaksana. Rencana tersebut sebelumnya mangkrak selama hampir 10 tahun di bawah tanggung jawab Dinas Kebersihan DKI.
"Bagi saya masalah ini suatu berkat, suatu kesempatan untuk memperbaiki," ujar Ahok.
Ahok kini menunjuk BUMD P. Jakarta Propertindo untuk melakukan pembangunan. Serupa dengan rencana awal, incenerator ditargetkan terbangun di empat lokasi, Sunter, Cakung-Cilincing, Duri Kosambi, dan Marunda.
Incenerator atau ITF (Intermediate Treatment Facility) ditargetkan mengulangi volume pengiriman sampah Jakarta ke Bekasi. Dari sebelumnya 6.500 ton per hari, menjadi 250 ton.
Solusi lain adalah dari segi masyarakat. Ahok mengatakan masyarakat akan mulai dididik untuk memiliki tanggung jawab memusnahkan sendiri sampahnya. Ia bercerita tentang rekannya di daerah Kemang, Jakarta Selatan, yang memiliki tungku pembakaran sampah di rumahnya.
"Masyarakat harus kita didik untuk bayar kalau mau buang sampah. Atau, bakar sendiri," ujar Ahok.