Djarot: Sampah Bisa Diolah di Jakarta Tanpa Andalkan Bekasi

Sampah di Bantar Gebang
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
Kelola Bantar Gebang, DKI Masih Terkendala Alat Berat
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengaku pernah mengusulkan agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengolah sampah di wilayah kota masing-masing dan tak perlu mengandalkan seluruhnya pada Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Rencana Pemprov DKI untuk Tumpukan Sampah di Bantar Gebang

"Saya dulu pernah usulin bahwa sampah sebagian besar dikelola di wilayah masing-masing. Kota administratif kelola sampah. Sisanya baru ke Bantar Gebang," kata Djarot, Selasa 3 November 2015.
Cara Dinas Kebersihan Kurangi Volume Sampah Jakarta


Djarot menuturkan, pengolahan sampah bisa dilakukan di dalam wilayah DKI Jakarta. Karena DKI masih memiliki lahan-lahan kosong untuk dimanfaatkan menjadi tempat pengolahan sampah.


"Kemarin saya usul ke Kasudin kebersihan, saya juga minta lahan-lahan kita yang belum dimanfaatkan, bisa dikondisikan untuk pengolahan sampah," katanya.


Menurutnya, pengolahan sampah berbasis teknologi di Jakarta sudah sangat diperlukan. Apalagi, menurut Djarot, tata kelola pengolahan sampah DKI masih di bawah negara anggota ASEAN lain.


"Teknologinya tidak murah, makanya kita tertinggal dari negara lain. teknologi harus masuk. Beberapa lokasi yang kita siapkan harus ada teknologi," ujarnya.


Sementara ini, menurut Djarot, TPST Bantar Gebang masih bisa menampung sampah-sampah dari Jakarta karena daya tampung TPST itu masih memadai.


"Masih cukup. Ada 100 hektare lebih. Sudah banyak teknologi baru yang bisa dikembangkan. Metana-nya kita ingin jadikan listrik, kapasitas yang bisa dihasilkan sekitar 26 megawatt. Namun, saat ini yang ada di sana 2,5 megawatt, masih jauh dari target, masih sangat perlu dikembangan," katanya.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya