Anggota DPR Tolak Pencabutan Subsidi Listrik Wong Cilik
- Santosa Suparman/Bantul
VIVA.co.id - Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian, tidak setuju dengan rencana pemerintah melalui PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencabut subsidi bagi kalangan pelanggan listrik 450 dan 900 VA tahun mendatang.
Menurut Ramson yang berasal dari fraksi Partai Gerindra, masyarakat pelanggan kedua daya itu kebanyakan masyarakat kecil.
"Kebanyakan wong cilik," ujar Ramson dalam diskusi 'Energi Kita' di Gedung Dewan Pers, Minggu, 1 November 2015.
Ramson mengatakan, akan lebih baik bagi pemerintah untuk membuat sistem pengawasan yang lebih tepat ketimbang mencabut subsidi. Ramson yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah X, mengatakan data menunjukkan kedua daya yang ditujukan bagi masyarakat kelas ekonomi rendah selama ini masih banyak digunakan masyarakat kelas ekonomi menengah.
Dengan sistem yang tepat, PLN kemudian bisa memindahkan masyarakat golongan menengah ke kelompok pelanggan dengan daya yang lebih besar dan tak disubsidi.
Menurutnya, cara itu lebih tepat untuk membuat total anggaran subsidi listrik Rp38,8 triliun di APBN 2016 menjadi tepat sasaran, bukan dengan serta merta mencabut subsidi untuk pelanggan kedua daya.
"Sepanjang pelanggan kedua daya masyarakat kecil, harus terus dilindungi," ujar Ramson.
Lebih lanjut Ramson mengatakan, dirinya terkejut mendengar rencana itu disampaikan oleh Direktur Utama PLN pada Selasa, 27 Oktober 2015.
Komisinya yang mengurus bidang energi sumber daya mineral, riset dan teknologi, dan lingkungan hidup tidak pernah dimintai konsultasi terkait hal itu.
Usai masa reses DPR yang mulai berlangsung besok, Ramson mengatakan Komisi VII akan memanggil Direktur Utama PLN, Dirjen Ketenagalistrikan, dan Menteri ESDM untuk secara resmi menerima usulan tentang penyusunan sistem pengawasan yang lebih efektif.
"Pemerintah harus bertanggungjawab memastikan penyaluran subsidi tepat sasaran," ujar Ramson.
(ren)
ESDM Bakal Cabut Subsidi Listrik 900 VA Tahun ini
18,76 juta pelanggan tidak layak menerima subsidi.
