Massa Buruh Dipukul Mundur dari Istana Negara
- Fajar GM
VIVA.co.id - Dua water cannon terus menyemprot ke massa buruh agar membubarkan diri. Gas air mata juga sempat diarahkan ke buruh. Saat ini ribuan personel Polri dan TNI terus mendesak buruh mundur ke arah Monas agar mereka tidak lagi melakukan orasi di depan Istana Negara.
Buruh yang tadinya berupaya keras untuk bertahan langsung lari dan meninggalkan lima mobil orasi yang sebelumnya digunakan untuk berorasi. Meski ada perintah untuk bertahan, massa buruh yang tidak bisa melawan jumlah petugas akhirnya mundur.
"Bertahan, bertahan. Buruh bersatu tak bisa dikalahkan," ujar seorang orator dari atas mobilnya, Jumat malam, 30 Oktober 2015.
Hingga pukul 20.15 WIB, aksi demonstrasi masih berlangsung meski itu jauh dari depan Istana Negara. Para buruh menyuarakan penolakan terhadap disahkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. PP tersebut mengatur besaran UMP dihitung berdasar formulasi.