TNI Bantu Polisi Amankan Demo Buruh
Jumat, 30 Oktober 2015 - 07:04 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Puluhan ribu orang diperkirakan berdemonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 30 Oktober 2015. Demo itu untuk menolak Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal, mengatakan bahwa massa serikat buruh dan kelompok mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia akan berdemonstrasi di Patung Kuda dan Istana Presiden.
"Diperkirakan ada massa puluhan ribu yang akan demo dari Patung Kuda hingga Istana Negara," ujar Iqbal di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 30 Oktober 2015.
Iqbal mengungkapkan, untuk mengamankan jalannya unjuk rasa itu, belasan ribu personel gabungan dikerahkan untuk menjaga aksi demo dan kelancaran lalu lintas.
"Kita sudah menyiapkan rencana pengamananaan 15 ribu sampai 17 ribu personel di-back up (didukung) Mabes Polri, Kodam Jaya (aparat TNI Komando Daerah Militer Jakarta Raya), dan Pemerintah Provinsi sudah menyiapkan pola-pola pengamanan," katanya.
Baca Juga :
Serikat Pekerja Peruri Tuntut Direksi Mundur
Polisi dan para pengunjuk rasa sudah berkomunikasi untuk rencana unjuk rasa itu. Serikat pekerja dan BEM berkomitmen menggelar demonstrasi yang tertib dan tidak anarki. Mereka juga berjanji berunjuk rasa tanpa mengganggu lalu lintas.
Polisi akan memberlakukan pengalihan lalu lintas namun bersifat situasional. Massa demo itu diskenariokan tidak berhenti di satu titik agar tidak menyebabkan kemacetan lalu lintas. "Semua transportasi, parkir motor, mobil, dan bus, akan dipusatkan di Monas. Dari sana akan jalan kaki ke Istana," katany.
Tuntutan para pengunjuk rasa adalah menolak pengupahan dan kebijakan pemerintah yang dinilai kurang baik. Iqbal pun meminta pengertian masyarakat jika dalam aktivitas terganggu dengan aksi itu.
"Masyarakat Jakarta besok mohon maklum sekitar 09.00-15.00 WIB akan terjadi beberapa kemacetan, akan terjadi konsentrasi massa sekitar Patung Kuda dan Monas. Kami juga mengimbau agar menghindari jalan tersebut," ujarnya.
Ribuan buruh dari Jabodetabek dan mahasiswa berencana berunjuk rasa di Jakarta dengan melakukan mogok nasional. Buruh akan menyuarakan penolakan terhadap Peraturan Pemerintah mengenai pengupahan.
Menurut buruh, penyusunan Peraturan Pemerintah itu tidak melibatkan kalangan buruh. Selain itu, pertimbangan kenaikan upah yang berdasarkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi dinilai sangat merugikan buruh.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tuntutan para pengunjuk rasa adalah menolak pengupahan dan kebijakan pemerintah yang dinilai kurang baik. Iqbal pun meminta pengertian masyarakat jika dalam aktivitas terganggu dengan aksi itu.