Leo Merakit Bom Alam Sutera Belajar dari YouTube
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Leopard Wisnu Kumala (29), pelaku pembom Mal Alam Sutera pada empat kali kesempatan mengaku melakukan aksinya untuk mendapatkan uang dari pengelola mal mewah itu.
Dirinya ingin meneror dan memeras pengelola Mal Alam Sutera dengan meminta uang Rp300 juta.
Dalam aksi pertamanya pada tanggal 6 Juli 2015, pelaku sempat melakukan aksinya. Namun, bom tersebut tidak meledak dan ditemukan pihak keamanan dan kepolisian.
Setelah itu, pada tanggal 9 Juli 2015. Bom yang dibuatnya dari belajar di internet meledakkan toilet pria dan tidak ada korban.
Percobaan ketiga, tersangka melakukan aksinya lagi namun tidak berhasil dan bom kembali tidak meledak. Terakhir, pada 28 Oktober 2015 Tersangka meledakkan sebuah toilet lagi dan menyebabkan satu orang mengalami luka.
Tak selang berapa lama, tersangka dibekuk pihak kepolisian dan Densus 88 serta mengamankan satu bom lagi yang masih aktif di rumahnya daerah Serang, Banten.
Saat pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti sempat merekam interogasi pelaku.
Berikut kutipan interogasi Kombes Krishna (K) dengan tersangka pembom Mal Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (L):
K: Kamu melakukan berapa kali?
L: empat kali di Mall Alam Sutera.
K: Pertama?
L: Sekitar bulan Juli sebelum Agustus.
K: Meledak?
L: Tidak meledak.
K: Taruh di mana?
L: Food Hall.
K: Taruh semprotan baygon?
L: Iya di kaleng Baygon.
K: Kedua?
L: Yang masuk berita itu.
K: Di kamar mandi?
L: Iya.
K: Ketiga?
L: Saya coba taruh di tong sampah.
K: Bulan apa?
L: Seminggu sebelum hari ini. Sekitar tanggal 10-an bulan Oktober di WC Kantin tapi tidak meledak.
K: Terakhir?
L: Tanggal 28. Sama di kantin wc juga.
K: Kamu bikin bom berapa?
L: Bikin 5.
K: Bahan-bahan dari mana?
L: Toko kimia.
K: Kamu bisa merakit dari mana?
L: Dari YouTube.
K: Bom sisa satu mau diapain?
L: Rencana mau di Alsut (Alam Sutera) juga kemarin. Saya berubah pikiran dan karena terlibat utang banyak, saya mau enggak mau pakai harus duit itu cair.
K: Motifnya?
L: Keuangan.
K: Caranya?
L: Saya mengancam sesudah. Saya kirim email ke pihak Alsut (Alam Sutera--red) dengan minta kirim uang dengan bitcoin.
K: Mereka pernah kirim bitcoin?
L: Saya dulu minta 100 bitcoin.
K: Satu bitcopin berapa?
L: Satu bitcoin Rp3,2 juta.
K: 100 berarti?
L: Rp300 juta.
K: Dikasih berapa?
L: Alam Sutera cuma kasih 0,25 sekitar 700 ribuan. Saya cairin.
K: Kenapa mereka kasih dikit?
L: Uji coba saja.
K: Keluarga ada yang tahu?
L: Enggak ada yang tahu.
K: Kenapa Alam Sutera?
L: Realistis, mewah, punya duit banyak.
K: Kamu melakukan sendiri?
L: Iya sendiri pak. Saya cuma butuh keuangan.
K: Istri kamu tahu?
L: Enggak.
K: Kalau kamu ngerakit di kamar, istrimu enggak lihat?
L: Saya rakit malam-malam. Setelah istri tidur.
K: Terus bawa pulang pergi pakai apa?
L: Pakai kotak rokok.
K: Itu pakai timer, setting-nya bagaimana?
L: Kapasitor sama resistornya.