Kasus Atma Jaya, Tak Ada Tanda Kekerasan di Jasad Daniel
- VIVA.co.id/ Muhammad Hari Fauzan
VIVA.co.id - Dokter yang menangani jasad Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18), menyatakan tak ada tanda kekerasan di tubuh Daniel, saat ditangani pertama kali di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Siloam, Sabtu 24 Oktober 2015 lalu.
Anggota Tim Investigasi Unika Atma Jaya, Nugroho Adipradana mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi hal tersebut ke dokter IGD RS Siloam, yang bertugas saat Daniel dibawa.
"Kalau kata dokter Binsar (dokter jaga di IGD), tidak ada serangan kekerasan yang bisa dideteksi pada Daniel saat dirawat," ujar Nugroho yang juga dosen Fakultas Hukum Unika Atmajaya Jakarta, Rabu 28 Oktober 2015.
Sementara itu, terkait dehidrasi, lanjut Nugroho, peluang dehidrasi penyebab kematian menjadi faktor yang tak signifikan.
"Tapi untuk yang rekam medis di RS Jakarta, belum bisa dibuka, sebab harus menunggu persetujuan keluarga," kata Nugroho.
Sebelumnya, Mahasiswa Fakultas Hukum tahun ajaran 2015 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Daniel Vicli Pardamean Tambunan (18) meninggal di rumah sakit Jakarta.
Daniel meninggal usai mengikuti kegiatan Resimen Mahasiswa pada Kamis-Minggu, 22-25 Oktober 2015. Daniel sempat tak sadarkan diri pada Sabtu 24 Oktober 2015 dan dibawa ke RS Siloam. (asp)