Geger, Ada Mayat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id - Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kantor Wali kota Jakarta Pusat Jumat, 23 Oktober 2015, tiba- tiba mengerumuni taman Gedung Blok D, Kantor Walikota Jakarta Pusat, yang sedang dalam tahap pembangunan. Setelah diselidiki, ternyata ada sesosok mayat.
Dari data yang berhasil dikumpulkan di lokasi, diketahui sesosok mayat tersebut berjenis kelamin pria, bernama Khoriul Anam (20). Khoirul ternyata adalah seorang Pegawai Harian Lepas (PHL) pertamanan di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Khoirul ditemukan tergeletak pertama kali oleh seorang saksi bernama Diprianto (20), yang juga seorang PHL pertamanan di kantor itu. Menurutnya, Khoirul ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB pagi ini.
Baca juga:
Belum diketahui apa penyebab meninggalnya Khoirul, namun, diduga khoirul meninggal karena tersetrum listrik saat sedang mencuci tangan di lokasi tersebut. Tetapi, dari info yang beredar di lingkungan Wali Kota Jakarta Pusat, Khoirul dikatakan mengidap sakit epilepsi.
Sampai saat ini, Khoirul masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM), Salemba, Jakarta Pusat untuk di autopsi.
"Kita baru selesai ambil anggrek di lapangan banteng, terus chairul saya tinggal di sini karena mau nyiram tanaman di lantai 2. Tiba-tiba teman yang lain teriak dan langsung kita ke lokasi," kata Anam di lokasi.
Dari pantauan VIVA.co.id, personel kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi khoirul ditemukan. Kondisi kabel di lokasi memang terlihat semerawut dan tidak dilengkapi pipa paralon, sehingga ada dugaan bahwa Khoirul meninggal karena tersetrum.
Baca juga:
Kepala Bagian Umum (Kabagum) Kantor Walikota Jakarta Pusat, Bakwan Ferizan Ginting menambahkan, saat ini korban sudah dilarikan untuk proses identifikasi.
Dia menjelaskan, belum mengetahui penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil pemeriksaan selesai.
"Memang ini PHL Pertamanan yang setiap harinya merawat tanaman disini, kita belum bisa menduga penyebabnya harus ada hasil identifikasi dari kepolisian terlebih dahulu, tapi kita turut berdukacita atas kejadian tersebut," tutupnya.
Kini lokasi Khoriul meninggal telah ditutup oleh sejumlah PHL lain di sana. Diduga hal itu dilakukan agar tidak menarik perhatian karyawan lainnya lagi.
Baca juga:
(ren)