Polisi: Pembunuh Putri Bertato, Tapi Cengeng
Senin, 12 Oktober 2015 - 18:20 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, mengatakan Agus Darmawan (39), pelaku pencabulan terhadap T (15) dan pembunuhan terhadap Putri NF (9) di Kalideres, Jakarta Barat, merupakan sosok yang lemah.
"Dia ini badannya besar, bertato, mukanya begitu. Tapi ternyata pengecut dan penakut. Beraninya sama anak kecil," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin, 12 Oktober 2015.
Baca Juga :
Pembunuh Bocah dalam Kardus Segera Diadili
Baca Juga :
Keluarga Putri Minta Pembunuh Dihukum Mati
"Dia ini badannya besar, bertato, mukanya begitu. Tapi ternyata pengecut dan penakut. Beraninya sama anak kecil," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin, 12 Oktober 2015.
Krishna menjelasan, ketika pertama kali manjalankan pemeriksaan, Agus sempat menangis di hadapan penyidik. Tidak hanya itu, ketika digelandang ke hadapan awak media, tersangka Agus juga mengekspresikan ketakutan dan penyesalannya dengan menangis.
"Sebenarnya A ini orangnya lemah. Bahkan kemarin saja di hadapan polisi dan media dia menangis. Waktu kami sedikit sentuh saja yang bersangkutan sudah lemah," tuturnya.
Krishna mengatakan polisi akan mengerahkan ahli psikologi untuk pemeriksaan lanjutan terhadap Agus. Pasalnya, lemahnya kondisi psikologis Agus dikhawatirkan akan mengganggu penyampaian keterangan terhadap penyidik untuk keperluan peradilan.
"Hasil pemeriksaan itu nantinya juga bisa dijadikan pembelajaran dan kajian ilmiah," ujar Krishna.
Sementara itu, kata Krishna, sampai saat ini belum ada tersangka lain yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan dan pencabulan tersebut.
"Sampai saat ini hanya dia. Nanti kita lihat perkembangan. Kami tidak bisa beropini selain dengan fakta-fakta," kata Krishna.
Dari analisa perbuatan, kata Krishna, mengindikasikan Agus tidak mampu melakukan apa yang dilakukannya terhadap PNF kepada orang dewasa. Menurut Krishna, jika dilawan oleh orang dewasa, Agus sebetulnya lemah.
"Kalau orang dewasa dia dilawan. Ketika dilawan dia tidak sanggup. Nah, sementara ini korbannya anak kecil tidak sanggup melawan," kata Krishna. (ase)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Krishna menjelasan, ketika pertama kali manjalankan pemeriksaan, Agus sempat menangis di hadapan penyidik. Tidak hanya itu, ketika digelandang ke hadapan awak media, tersangka Agus juga mengekspresikan ketakutan dan penyesalannya dengan menangis.