Cara Agus Bawa Kardus Berisi Jasad Putri
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Agus Darmawan mengaku menggunakan cara penyamaran saat membuang jasad Putri yang telah dibunuh dan dikemas di dalam kardus bekas.
Dalam pengakuannya kepada Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti usai ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Putri Nur Fauziah.
Agus mengatakan, agar tidak diketahui orang, ia mengemas jasad Putri dengan sangat rapih di dalam kardus bekas minuman ringan.
"Terus ambil lakban di warung. Sebelum masuk kardus, saya ikat dulu supaya mulat di kardus. Ikat dulu kakinya. Tangan dan kaki jadi satu. Saya masukin kardus. Saya lakban full. Setelah saya lakban full, terus saya keluar," ujar Agus di Polda Metro Jaya usai menjalani prarekonstruksi baru-baru ini.
Agus menuturkan, ia membawa jasad yang telah terkemas dalam kardus bekas dengan sepeda kayuh atau sepeda angin.
Agar tidak dicurigai, ia sengaja membawa satu kardus minuman ringan lainnya yang dibawa bersamaan dengan kardus berisi jasad Putri. "Satu (kardus) formalitas buat belanja," ujarnya.
Agus kemudian membawa kardus berisi jasad siswi kelas II SD Negeri 05 pagi Kalideres itu ke Jalan Sahabat dan membuang jasad Putri di tempat itu.
Jasad putri ditemukan beberapa jam setelah dinyatakan hilang usai pulang sekolah pada Jumat 2 Oktober 2015. Kondisi jasad Putri sangat mengenaskan, badannya terikat dengan lakban dengan mulut tersumpal kain berwarna putih.