Cegah Kejahatan, Ratusan Anak Dilatih Karate
Minggu, 11 Oktober 2015 - 12:01 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- TNI Angkatan Darat (AD) melatih ratusan anak di Depok, Jawa Barat dengan ilmu bela diri (Karate). Tak hanya dilatih mempertahankan diri, para anak juga ditanamkan kecintaan membela negara.
Baca Juga :
KSAD Luncurkan Buku Pengabdian Prajurit Kartika
Latihan karate yang melibatkan prajurit TNI in, digelar di area markas Yonif Hubungan Angkatan Darat (Yonhubad) Jatijajar, Tapos Depok.
Ketua Panitia Perkemahan Karate Gokasi Sertu Ratno mengatakan, kegiatan ini dilakukan guna menumbuhkan rasa percaya diri anak dan mengasah mental mereka menjadi pribadi yang disiplin serta bertanggungjawab.
"Paling tidak, anak bisa mengantisipasi dirinya jika ada seseorang yang ingin berbuat jahat," kata Ratno, Minggu, 11 Oktober 2015.
Di tempat yang sama, salah satu Guru Karate Gokasi, Yonhub AD, Simpay Sentioko mengungkapkan hal yang sama. Latihan bela diri ini harus terus rutin dilakukan oleh anak-anak sejak usia dini.
"Tujuan saya (pelatih) agar anak-anak bisa mendapat perubahan, menjadi pribadi yang memiliki kecintaan membela negara, bertanggungjawab dan disiplin serta bisa mencapai suatu prestasi," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Karate Gokasi Yonhubad Depok.
Sentioko berharap, dengan berlatih beladiri Karate ini, anak diharapkan bisa terhindar dari aksi kejahatan dan hal-hal negatif lainnya.
"Paling tidak ada perlawanan terutama bagi perempuan dan anak ketika dia merasa disakiti atau mengalami pelecehan, ya paling tidak si anak bisa menghindar," ujarnya.
Latihan perkemahan Sabtu Minggu (Persami) yang digelar Karate Gokasi Yonhubad Depok ini direspon antusias oleh para anak dan para orangtua.
"Iya, kami berharap kegiatan seperti bisa rutin dilakukan. Saya sebagai orangtua merasa sangat terbantu, karena anak diajarkan disiplin dan bertanggungjawab. Dan yang paling penting mentalnya terasah dan mampu membela dirinya sendiri," kata Vika, salah satu orangtua murid.
Seperti diketahui, kasus kejahatan terhadap anak belakangan marak terjadi. Kasus yang paling baru dialami oleh PNF, bocah perempuan sembilan tahun ini diduga diperkosa sebelum dibunuh secara keji. Kemudian jasadnya dibuang dalam sebuah dus di kawasan Kali Deres, Jakarta Barat.
(mus)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Paling tidak, anak bisa mengantisipasi dirinya jika ada seseorang yang ingin berbuat jahat," kata Ratno, Minggu, 11 Oktober 2015.