Cegah Tindak Kekerasan Anak, Polisi Berpakaian Jadi Siswa SD

Putri Nur Fauziah
Sumber :
  • Muhammad Iqbal - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Akhir-akhir ini kasus kekerasan terhadap anak, bahkan hingga menyebabkan kematian, banyak terjadi - terutama di Jakarta. Banyak pihak mendorong agar keamanan anak diupayakan diperketat agar mereka tidak kembali menjadi korban kekerasan. 

Menanggapi tindak kekerasan yang makin marak terhadap anak, Polsek Tambora mengadakan kegiatan sosialiasi dan edukasi kepada anak-anak sekolah dasar. Kegiatan didesain untuk menarik agar anak-anak-anak mudah menyerap dan mengerti maksud dari sosialisasi itu.

"Kegiatan dipusatkan di SD Dharmasavana. Kami bikin semacam drama untuk menyampaikan kepada murid-murid, agar menolak pemberian orang yang tidak dikenal, jangan mau dipegang dan diraba-raba orang tidak dikenal, serta apabila ada yang memaksa ikut, segera berteriak minta tolong," kata Kapolsek Tambora, Komisaris Wirdhanto, kepada VIVA.co.id, Rabu 7 Oktober 2015.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh murid-murid SD, karena bercermin dari peristiwa yang menimpa bocah berusia sembilan tahun, PNF. Dia dibunuh oleh pria misterius ketika pulang dari sekolah menuju ke rumah.

Telepon Pengaduan Terkait Anak Siap 24 Jam
Cara pelaku membunuh PNF yang tergolong sadis, membuat kasusnya mendapat sorotan publik. 

Polres Malang Tangkap Pelaku Perusak Mobil saat Konvoi Arema
Sosialisasi dan edukasi ini sendiri dilakukan oleh aparat dari Polsek Tambora, yang memerankan anak SD, agar pesan yang tersirat bisa ditangkap oleh para siswa. Para polisi tak segan berperan jadi anak SD, dengan kostum lengkap berwarna merah putih.

TNI AL Kecam Gugatan Pendirian Polres Bandara Juanda
"Kami berharap, kejadian PNF tidak terjadi lagi, terutama di wilayah Tambora," kata Wirdhanto. (ren)

Lima Kritikan Ini Sering Dilontarkan untuk Polisi

Kritikan ini sering muncul di akun media sosial milik polisi.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016