Jakarta Terancam Krisis Lahan Pemakaman

H+2 TPU Karet Sentiong Ramai Dipenuhi Para Peziarah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga, memprediksi Jakarta segera mengalami krisis lahan pemakaman. Yoga mengungkapkan pada saat ini lahan pemakaman yang tersedia di Jakarta ada sekitar 50 hektare. Sementara kebutuhan lahan untuk makam sekitar 31,5 hektare setiap tahun.

"Tahun 2017 mendatang akan terjadi krisis lahan makam, karena tidak ada perubahan. Hanya tersedia 50 hektar dan dua tahun ke depan diperlukan 62 hektar lahan makam," kata Yoga di Taman Ayodya, Jakarta Selatan, Minggu 4 Oktober 2015.

Dia mengakui pembebasan lahan untuk pemakaman cukup sulit karena adanya beberapa kendala terkait lahan, termasuk adanya sertifikat ganda serta sengketa lahan.

Selain itu, Yoga menyebut sulitnya menemukan lahan pemakaman dikarenakan beberapa diantaranya sudah beralih fungsi. Salah satu contoh nya adalah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blok P yang saat ini sudah menjadi Gedung Pemerintah Kota Jakarta Selatan.
Ahok: Jakarta Itu Mirip New York

Yoga berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menambah lahan makam dan menjaga lahan pemakaman, sehingga tidak beralih fungsi.
BPBD Jakarta: Waspada Cuaca Ekstrem

Menurut Yoga, jika kebutuhan akan lahan pemakaman tidak dipenuhi, maka warga Jakarta terancam dimakamkan diluar Jakarta.  "Kalau itu terjadi, kalau dibiarkan, orang Jakarta meninggal terpaksa dimakamkan diluar DKl," ujar Yoga.
Besok, Warga Kepulauan Seribu Mulai Nikmati Kapal Perintis

Secara terpisah, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati, menampik akan terjadi krisis lahan pemakaman pada tahun 2017.

Dia menyebut pihaknya sudah melakukan pembelian lahan pemakaman yang sudah siap pakai. 

"Saat ini sudah ada 48 hektar siap pakai dan menyebar di lima wilayah. Sepertinya 3 sampai 5 tahun ke depan masih mencukupi," ujar Ratna. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya