Cegah Bentrok, Warga Bidaracina Bersedia Digusur

Puluhan warga Kampung Pulo terlibat bentrok dengan petugas Satpol PP di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Kamis (20/08/2015)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Pengerjaan proyek pintu air masuk atau inlet sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) yang akan mengorbankan sebagian warga Bidaracina mengalami titik terang. Kini, sebanyak 91 kelompok keluarga yang terdampak proyek pintu air, yang bermukim di wilayah RW 05 Bidaracina, akhirnya bersedia untuk direlokasi.


Mereka yang setuju pindah akan ditempatkan di Rusunawa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.


Ketua RW 05, Sudarno, menuturkan jumlah kelompok keluarga tersebut berasal dari satu RT saja, yakni RT 06. Menurut dia, keputusan warga untuk bersedia direlokasi lebih ‎dikarenakan mereka sudah pasrah dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
PKB Berjaya di Pileg Jatim, Ma'ruf Amin: Wajib Kita Menangkan Luluk-Lukman


Tiba di Beijing, Presiden Prabowo Memulai Rangkaian Kunjungan Kenegaraan Perdananya
"Kalau mengacu peraturan sebelumnya kan warga dapat ganti rugi 25 persen. Tapi kenyataannya enggak terjadi juga. Akhirnya warga pasrah dengan pemerintah," kata Sudarno Jumat 25 September 2015

Joko Menjelajahi Gua Menemukan Sumber Air untuk Masyarakat

Sudarno menegaskan, meski sudah bersedia untuk direlokasi, warganya tetap berharap ‎adanya penggantian. Menurut dia, warga tidak ingin peristiwa Kampung Pulo beberapa waktu lalu yang berakhir dengan bentrokan, terjadi di Bidaracina. Karena hal itu dapat menyebabkan psikologis warga terganggu


‎"Pengurus berikan penjelasan kalau jangan sampai kejadian seperti di Kampung Pulo, itu merusak psikologis anak dan masyarakat pada umumnya. Masyarakat trauma dengan kejadian di Kampung Pulo," kata Sudarno. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya