IPDN Terancam Dibubarkan, Sang Rektor 'Sentil' Ahok
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Rektor Institut Pemeritahan Dalam Negeri (IPDN), Ermaya Suradinata siap mengundang dan berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Hal itu terkait dengan wacana pembubaran IPDN yang dihembuskan Ahok.
"Dialog itu bisa-bisa saja, wong teman baik. Tapi kita bukan untuk mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi kita harus berhati dingin," kata Ermaya ketika dihubungi VIVA.co.id, Jumat 11 September 2015.
Menurut Ermaya, orang yang memiliki nilai-nilai kebangsaan akan mementingkan dan menghargai perbedaan. Karena itu dirinya tidak mau ambil pusing dengan pernyataan Ahok yang ingin membubarkan IPDN.
"Saya dulu pernah mendidik Gubernur. Kalau Ahok kan baru jadi gubernur. Ahok ya Ahok, saya ya saya. Jadi biarlah dia menyatakan itu. Biarlah Ahok Berlalu, IPDN tetap jalan," kata Ermaya.
Ermaya kembali menegaskan bahwa melalui IPDN pemerintah ingin mewujudkan ketahanan nasional. Alasannya hampir semua etnis ada di sekolah yang dulunya bernama STPDN tersebut.
"Saya ingin, gubernur yang ingin tahu toleransi kehidupan beragama dan kehidupan berbagai etnis itu ada di sini., sekolah kebangsaan. Jadi, kalau ini dibubarkan, jadi sama dengan membubarkan seluruh daerah, karena di sini ada perwakilan setiap provinsi," kata Ermaya.
Selain itu, saat ini menurutnya tidak sedikit lulusan IPDN yang dibutuhkkan mulai dari pemerintah desa, sampai dengan Kementerian.
"Sekarang beberapa kementerian membutuhkan lulusan IPDN. Jadi, bukan hanya Kemendagri dan pemerintah daerah saja. Ada beberapa kementerian yang langsung meminta ke sini," ujar Ermaya.