Cerita Sosialita Cantik dan Tas Mewah Palsu Pejabat

Vivi
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Devita alias Ping, harus berurusan dengan penegak hukum, setelah dilaporkan melakukan dugaan tindak kejahatan penipuan terhadap wanita sosialita berparas cantik, Margaret Vivi.


Devita dihadapkan ke meja hijau Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. karena didakwa menipu Vivi atas jual beli tas merek Hermes berharga Rp950 juta.


Vivi mengatakan, apa yang dilakukan Ping itu telah melunturkan kepercayaannya. Sebab, selama ini, sudah tak terhitung berapa banyak tas mewah berharga ratusan juta yang dibeli Vivi.


"Saya memang sudah sering beli tas dari Pingping. Dari 2006 atau 2007, saya mulai beli sama dia. Pertama saya beli dulu yang YSL (Yves Saint Laurent), LV (Louis Vuitton)," katanya di Jakarta, Rabu 9 September 2015.


Sejak ia mengenal Ping, semua tas yang ditawarkannya adalah tas-tas bermerek asli. Jika pun ada yang tidak asli, Ping selalu memberitahukannya.


"Banyaklah, macem-macem beli sama Ping. Enggak pernah masalah saya sebelumnya. Harga beli saya biasanya sekitar 500. 500 juta, bukan 500 ribu
yah
, kalau 500 ribu mah harga tas kresek," katanya.


Selanjutnya... Tas palsu pejabat...



Tas palsu pejabat


Vivi menceritakan, awal perkenalan dirinya dengan Ping, yakni ketika Ping meng
-invite
pin
Blackberry
Vivi.


"Awalnya saya kenal Ping, karena dia add pin BB saya. Saya enggak tau dia dapat pin saya dari mana," katanya.


Dari saat itu, Ping mulai menawarkan berbagai produk tas bermerek berharga ratusan juta kepada Vivi.


Namun, menurut Vivi, saat pertama kali menawarkan tas, Ping tidak menawarkan langsung tas asli, seperti yang dinginkan Vivi. Dia justru menawarkan tas bermerek palsu.
Pengakuan Sosialita Cantik, Hanya Beli Tas Harga 500 Juta


Kejanggalan Sidang Kasus Jual Beli Tas Hermes Rp950 Juta
Ping mengatakan pada Vivi, ia menjual tas palsu dengan kualitas seperti asli dan paling laku dibeli pejabat.

Suami Jadi Otak Video Mesum Istri dengan 3 Pria di Madina, Ini Ancaman Hukumannya

"Dia punya toko online ternyata, dia bilang. 'Ci mau enggak? Saya jualan tas palsu. Namun, kualitasnya bagus, banyak dipake pejabat.'," kata Vivi menceritakan.

Namun, saat itu, Vivi langsung menolak mentah-mentah tawaran dari Ping itu, meskipun Ping terus berusaha menawarkan tas jualannya ke Vivi.


"Ya saya bilang, maaf saya enggak beli tas palsu. Tapi dia bilang, 'Ci lihat saja barangnya dulu'. Namun, saya tegaskan,
Sorry
Ping, saya enggak
comfortable
, saya engak biasa
pake
barang palsu,
ngapain
saya
pake
barang palsu,
nipu
diri sendiri," ujar Vivi.


Lalu, setelah Vivi menolak untuk membeli tas palsu yang dijual Ping, tak lama kemudian, barulah Ping menawarkan tas asli kepada Vivi.


Dan Vivi mulai tertarik, karena menurutnya setelah itu, Ping benar-benar menjual tas asli, sehingga dia jadi sering membeli tas dari Ping, sampai akhirnya terjadilah kasus dugaan penipuan jual beli tas mewah merek Hermes senilai Rp950 juta itu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya