Ahok Rombak Posisi Pejabat DKI untuk Keempat Kali

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk keempat kalinya melakukan perombakan besar-besaran pejabat yang berdinas di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI.

"Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayahnya, maka pada hari ini, Jum'at, 4 September 2015, saya, Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota, dengan resmi melantik saudara-saudara sebagai Kepala Kantor Regional V BKN, pejabat pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI. Saya percaya saudara-saudara akan melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan," ujar Ahok di Balairung Balai Kota DKI, Jum'at, 4 September 2015.

Ada sebanyak 327 pejabat eselon II, eselon III, dan eselon IV yang dilantik kali ini. Dengan rincian, satu pejabat di bagian Kepala Kanreg V BKN (Badan Kepegawaian Nasional) yang merupakan pejabat setingkat eselon II.

Ahok Cuci Gudang Pejabat Jakarta

Sebanyak 15 pejabat eselon II, 96 orang pejabat eselon III, dan 215 pejabat eselon IV. Sebanyak 81 pejabat, dengan rincian 23 pejabat eselon III, dan 58 pejabat eselon IV, didemosi atau dicopot dari jabatannya dan menjadi staf non-struktural Pemprov DKI

Sebelum dilantik, setiap pejabat secara bersama-sama membacakan sumpah jabatan sesuai dengan agamanya masing-masing dengan dibantu rohaniawan.

Setelah resmi dilantik, tiga pejabat menandatangani naskah jabatan, kembali sesuai agamanya masing-masing. Mereka adalah Asisten Administrasi dan Keuangan Sekretaris Daerah Mara Oloan Siregar yang mewakili agama Islam, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Gamal Sinurat yang mewakili agama Kristen, dan Kanreg V BKN I Nyoman Arsa yang mewakili agama Hindu. Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Andi Baso Mappapoleonro, menandatangani pakta integritas.

Pelantikan diakhiri dengan pemasangan tanda jabatan secara simbolis oleh Ahok kepada perwakilan masing-masing golongan eselon.